Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Stasiun Klimatologi Kelas II Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmatullah Adji meminta pemerintah daerah (pemda) mengantisipasi ketersediaan air jelang kemarau. Pasalnya NTT akan memasuki musim kemarau pada awal April dan puncaknya Agustus 2023.
Diektahui musim kemarau ditandai dengan pengalihan angin baratan menjadi angin timuran. Saat ini, dari 28 Zona Musim (Zom) di NTT, sebanyak 27 Zom atau 96,43% memasuki musim kemarau pada April, sedangkan 1 Zom atau 3,57% masuk musim kemarau pada Mei 2023.
Awal musim kemarau tahun ini, kata Rahmatullah, diperkirakan maju sebanyak 13 zom, sama dengan normalnya ada delapan zom, dan mundur sebanyak tujuh zom.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Terdeteksi Tiga Kali Awan Panas
"BMKG mengimbau pemerintah daerah dan instansi terkait dan seluruh masyarakat untuk siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dari biasanya)," ujarnya di Kupang, Jumat (31/3).
Menurut Adji, wilayah tersebut diprediksi mengalami peningatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, serta kekurangan air bersih.
Baca juga: BMKG: Hujan Lebat Diperkirakan Landa Hampir Seluruh Provinsi Indonesia Hari Ini
Karena itu, ia menyarankan pemerintah daerah lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini. Seperti waduk, danau, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan di masyarakat melalui gerakan memanen air.
Kepala Dians Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Lecky Frederich Koli mengatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak kemarau. Antara lain meminta petani menanam tanaman hortikultura yang tidak membutuhkan banyak air.
"Tentu petani sudah memiliki adaptasi terhadap perubahan iklim. Kami sarankan wilayah-wilayah yang musim kemaraunya jatuh pada April, menanam kacang-kacangan, terutama kacang hijau dan kelor," katanya.
Senada Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo mengaku menyiapkan langkah-langkah menyambut datangnya musim kemarau. Menuruntya, El Nino berdampak pada produktivitas pertanian yang akan menganggu ketersediaan pangan. Jika kondisi tersebut muncul, tambah Ambrosius, BPBD tentu akan berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat. (Z-3)
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Seka Yama tampil di Pasar Pagi Mangga Dua, Jakarta, Sabtu (27/1).
Pulau Komodo, pusat konservasi binatang purba Komodo yang masih terjaga hingga sekarang, juga memiliki banyak spot wisata yang menawan
Asprov NTT pun akhirnya memutuskan Perseftim ikut ambil bagian dalam pesta olahraga bergengsi di Bumi Flobamora El Tari Memorial Cup ke-32 Tahun 2023 di Nusa Lontar Rote Ndao
Sebelum turun hujan di puncak gunung, teramati kabut berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 25-300 meter di atas puncak kawah.
Pawang hujan Rara Istiani Wilandari pernah turut ambil bagian dalam agenda besar Moto GP di Nusa Tenggara tahun lalu. Apakah di KTT ASEAN kali ini ia dilibatkan kembali?
Indonesia meyakini bahwa Asia Tenggara masih relevan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved