Kamis 09 Maret 2023, 23:55 WIB

Inovasi dalam Kebijakan Publik Hasilkan Solusi dalam Permasalahan di Daerah

Ghani Nurcahyadi | Nusantara
Inovasi dalam Kebijakan Publik Hasilkan Solusi dalam Permasalahan di Daerah

Dok. BSKDN Kemendagri
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo saat memberi arahan dalam acara Asistensi Penyusunan Indeks Inovasi Daerah (IID) Provinsi Jambi

 

BERDASARKAN Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, negara menyerahkan 32 urusan pemerintahan kepada pemerintah daerah (Pemda) yang bersifat konkuren. Permasalahan yang timbul dari 32 urusan tersebut diharapkan menjadi motivasi Pemda untuk meningkatkan inovasi daerah dalam kebijakan publik.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo saat memberi arahan dalam acara Asistensi Penyusunan Indeks Inovasi Daerah (IID) Provinsi Jambi dan Internalisasi Kegiatan Prioritas BSKDN 2023, Kamis (9/3). 

Yusharto mencontohkan permasalahan yang banyak dihadapi Pemda meliputi penurunan stunting, tingkat pengangguran yang tinggi, dan beragam masalah lainnya. Dia menegaskan, stunting merupakan permasalahan yang kompleks. Sehingga, untuk mengatasinya membutuhkan kerja sama banyak pihak. 

Baca juga : BSKDN Kemendagri Tekankan Penguatan SDM Pemprov Gorontalo untuk Pacu Inovasi Daerah

"Kita tidak bisa mengatasi stunting hanya dari anak yang kena stunting, tapi jangan sampai nanti ada stunting-stunting berikutnya. Untuk itu, diperlukan intervensi yang lebih luas dari pemerintah, sehingga permasalahan yang muncul bisa (menjadi peluang untuk) melahirkan inovasi," kata Yusharto.

Tak hanya stunting, tingkat pengangguran yang tinggi semestinya juga memacu Pemda untuk menginisiasi suatu inovasi yang dapat mengurangi angka tersebut. Hal itu misalnya inovasi yang mampu menumbuhkan semangat generasi muda dalam berwirausaha. 

Baca juga : Harap Nilai IPKD Kian Meningkat, BSKDN Bekali Pengelola Keuangan Pemda Kalsel

Yusharto menekankan, inovasi tidak melulu sesuatu yang belum pernah ada apalagi harus mahal. Justru, kata dia, inovasi lahir dari permasalahan sehari-hari yang dihadapi. 

"Kita harus melihat bahwa inovasi lahir dari keseharian kita, masih banyak dipersepsikan bahwa inovasi itu harus digital, (Padahal) digitalisasi itu menjadi tahap berikutnya setelah kita sukses melaksanakan inovasi-inovasi non digital," tutur Yusharto. 

Dalam kesempatan itu, Yusharto berharap inovasi yang ada di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Provinsi Jambi akan memiliki nilai kematangan yang cukup, sehingga bisa mendapatkan nilai IID yang lebih tinggi pada tahun-tahun berikutnya. 

"Setiap inovasi kami hargai sampai dengan skor 111 apabila tingkat kematangannya sudah cukup," pungkasnya. (RO/Z-5)

Baca Juga

Antara

Persiapan Mudik Lebaran, Polres Kulonprogo Survei Jalur 

👤Agus Utantoro 🕔Rabu 29 Maret 2023, 09:30 WIB
Jelang arus mudik lebaran, Polres Kulonprogo menyurvei jalur nasional dan alternatif yang akan digunakan pemudik masuk ke Daerah...
MI/YAKUB AHMAD

Lamongan Siapkan Sejumlah Strategi Hadang Laju Inflasi

👤Yakub Ahmad 🕔Rabu 29 Maret 2023, 06:34 WIB
Lamongan ingin memperkuat produksi...
Ist

Ajak Milenial Kebumen. Srikandi Ganjar Jateng Gelar Pelatihan Olah Limbah Plastik

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 28 Maret 2023, 23:45 WIB
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah skill perempuan milenial di Kebumen dalam membuat kerajinan tangan dari limbah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya