Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Puluhan Unggas Di Cimahi Mati Akibat Flu Burung

Depi Gunawan
01/3/2023 18:12
Puluhan Unggas Di Cimahi Mati Akibat Flu Burung
Ilustrasi(DOK)

PULUHAN ternak ayam di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat dalam sepekan terakhir mati secara misterius. Kematian unggas ini akibat flu burung.

"Awalnya saya punya 21 ekor ayam, tapi secara mendadak ada 14 ekor mati. Seperti keracunan, padahal sebelumnya terlihat sehat-sehat," kata Yuyun Somantri, salah seorang warga, Rabu (1/3).

Untuk mencegah kematian lebih banyak, Yuyun mengubur ternak yang mati. Sebelumnya, ia juga sempat memotong beberapa ekor ayamnya untuk dikonsumsi. "Saya belum tahu penyebab kematiannya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Mita Mustikasari mengatakan sudah menerima laporan adanya ternak unggas yang mati mendadak. Mita menyebutkan, dalam seminggu terakhir terjadi kematian puluhan unggas warga.

Menindaklanjuti kasus itu, pihaknya telah menerjunkan tim ke lapangan untuk mengambil sampel unggas yang mati mendadak. "Sampel tersebut terus dilakukan pengujian di Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (BKHKMV) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat dan hasilnya positif H5N1," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pembersihan atau desinfeksi di sekitar kandang didampingi petugas Dinas Kesehatan. Pemilik hewan juga diberi desinfektan untuk pelaksanaan desinfeksi mandiri. "Kita sudah menyiapkan surat edaran terkait kewaspadaan penyebaran flu burung ini," lanjut Mita.

Mita menerangkan, penyebab munculnya virus flu burung diduga akibat faktor cuaca. Karena berdasarkan keterangan peternak, mereka tidak pernah mendatangkan ternak dari luar daerah.

Sedangkan pada 2017 lalu, kasus kasus flu burung muncul karena adanya hewan yang didatangkan dari luar daerah. "Kalau yang sekarang, kemungkinan besar dipengaruhi kondisi cuaca yang tidak menentu, kadang panas atau hujan. Berbeda dengan tahun 2017 dimana kasusnya karena hewan yang didatangkan dari luar," jelasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya