PASKA ditemukannya kasus flu burung clade 2.3.4.4, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan pasar unggas, dan lalu lintas unggas antar provinsi dan kabupaten/kota. Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan pencegahan dan penanganan sedini mungkin.
"Kita telah mengambil langkah-langkah strategis menindaklanjuti surat edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan serta instruksi Gubernur Kalsel, melakukan penanganan di lapangan termasuk antisipasi HPAI di peternakan unggas maupun kemungkinan penularan ke manusia," ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, Selasa (28/2).
Upaya antisipasi penyebaran virus flu burung ini antara lain dengan memperketat pengawasan pasar unggas di seluruh wilayah Kalsel serta pemantauan lalu lintas unggas antar provinsi dan kabupaten/kota. "Lalu lintas ternak unggas di Kalsel cukup tinggi, otoritas veteriner dan dokter hewan berwenang di tiap wilayah terus memastikan setiap unggas sehat dan tidak terkena HPAI," tutur Suparmi.
Baca Juga: Waspada KLB Flu Burung, Kemenkes Sebut Berpotensi Munculnya ...
Lebih jauh Suparmi mengatakan pihaknya bersama instansi terkait dalam hal ini Balai Veteriner Banjarbaru dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin telah melalukan koordinasi kewaspadaan munculnya HPAI di peternakan unggas. Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan mengingat virus HPAI sub tipe H5N1 clade 2.3.4.4. memiliki resiko infeksi rendah pada manusia juga kecenderungan infeksi zoonosis.
"Upaya pencegahan lainnya adalah meningkatkan biosekuriti, pembagian desinfektan pada sentra peternakan unggas, pembinaan, sosialisasi dan komunikasi, informasi edukasi (KIE) ke masyarakat mengenai HPAI, pengambilan sampel untuk uji laboratorium di Balai Veteriner," tambahnya.
Seperti diketahui kasus flu burung clade baru 2.3.4.4b ditemukan di sebuah peternakan bebek peking di Kalsel. Populasi ternak itik di Kalsel mencapai 4.4 juta ekor. Sedangkan ayam buras 11,3 juta ekor, ayam ras petelur 9,3 juta ekor, dan ayam ras pedaging 102 juta ekor. Sentra unggas di Kalsel tersebar di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Hulu Sungai Utara, Tanah Laut dan Kota Banjarbaru. (OL-13)
Baca Juga: Pemerintah Harus Bergerak Cepat Antisipasi Penyebaran Flu Burung