Senin 27 Februari 2023, 13:19 WIB

Pemerintah Harus Bergerak Cepat Antisipasi Penyebaran Flu Burung

Atalya Puspa | Humaniora
Pemerintah Harus Bergerak Cepat Antisipasi Penyebaran Flu Burung

ANTARA FOTO/HO/Humas Bea Cukai Kualanamu
Ilustrasi: sejumlah burung asal Afrika Selatan berada dalam kandang saat proses pemulangan ke negara asal di Bandara Kualanamu.

 

PEMERINTAH Indonesia dinilai harus cepat menangani kasus flu burung seperti yang dilakukan Kamboja. Seperti diketahui, flu burung Kamboja masuk dalam daftar Disease Outbreak News (DONs) WHO pada 26 Februari 2023 kemarin.

Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi Tjandra Yoga Aditama mencatat, pemerintah Kamboja bergerak sangat cepat memeriksa PCR nya. Pada 21 Februari sampel diambil melalui sentinel severe acute respiratory infection (SARI) yang menunjukkan surveilan berjalan di lapangan, dan langsung dinyatakan PCR positif. Sampel juga langsung dikirim juga Institute Pasteur Cambodia yang merupakan National Influenza Center yang mengkonfirmasi kepositifannya. Kamboja kemudian juga langsung mengirimkan data genetiknya ke GISAID.

"Surveilan dan kecepatan proses seperti ini yang tentunya harus dilakukan di lapangan, termasuk juga di negara kita," kata Tjandra dalam keterangan resmi, Senin (27/2).

Baca juga: Flu Burung Berpotensi Menjadi Satu Penyebab Pandemi di Masa Depan

Lalu, pemerintah Kamboja menemukan 12 kontak erat, 8 tidak bergejala dan 4 sudah masuk definisi kasus suspek. 11 ternyata negatif, dan satu positif menjadi kasus kedua.

"Jadi konfirmasi penelusuran kasusnya juga cepat sekali dilakukan," imbuh dia.

Kasus kedua Kamboja dideteksi pada 23 Februari, hanya 2 hari sesudah kasus pertama, dan merupakan ayah dari kasus pertama. 

"Ini mengingatkan kita pada kasus awal flu burung Indonesia, yang juga terjadi pada anak dan ayahnya," kata Tjandra.

Seperti diketahui, kasus pertama yang dicurigai flu burung di Indonesia adalah anak 11 tahun, yang gejala dan pemburukannya cepat sekali, sama seperti kasus-kasus flu burung beberapa tahun yang lalu.

"Yang sekarang kita tunggu adalah konfirmasi ilmiah, apakah si anak dan ayah keduanya sama-sama tertular dari unggas di rumah mereka, jadi masih penularan dan unggas ke manusia, atau si Ayah tertular dari anaknya yang menunjukkan adanya penularan antar manusia. Penjelasan mana yang sebenarnya terjadi amat penting untuk langkah selanjutnya di Kamboja dan juga a tisipasi di negara kita," pungkas dia. (OL-17)

Baca Juga

Dok. kemendikbudristek

Kemitraan Indonesia-Prancis Wujudkan Pusat Riset Terkait Revolusi Industri 4.0

👤Mediaindonesia.com 🕔Minggu 26 Maret 2023, 22:30 WIB
Indonesia mendapat perhatian khusus dari Schneider Electric Global dengan program Centre of Excellence (CoE) melalui Country Visit...
Antara/Makna Zaezar

Pakar Linguistik: Orang Tua Punya Peran Penting Dalam Penggunaan Bahasa Bagi Anak

👤Despian Nurhidayat 🕔Minggu 26 Maret 2023, 22:00 WIB
"Jadi kita membentuk identitas anak Indonesia yang bangga atas negara dan bahasanya. Kontrol tetap di...
MI/Ramdani.

Arti Tumakninah dan Cara Melakukannya dalam Salat

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Minggu 26 Maret 2023, 20:05 WIB
Tumakninah berarti ketenangan atau tenang. Istilah tersebut merupakan kata serapan dari bahasa Arab. Tumakninah juga dapat berarti...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya