Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GABUNGAN Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali mendesak pemerintah untuk segera mencarikan solusi terkait dengan adanya praktek monopoli oleh beberapa perusahan pakan dan bisnis daging babi. Hal ini merugikan peternak dan dunia usaha nasional.
Ketua GUPBI Bali Ketut Hari Suyasa menyoroti sistem kemitraan inti plasma di Bali. Menurutnya, sering ditemukan praktek yang tidak sinkron dan cenderung melanggengkan praktek monopoli. "Misalnya pabrik atau distributor pakan yang seharusnya bermitra dengan petani pemasok bahan baku. Tapi dalam kenyataan produsen pakan malah bermitra dengan peternak khususnya babi," ujarnya, Senin (27/2/2023).
Menurutnya, pola yang baik adalah jika perusahaan yang bergerak di bidang prosesing kekurangan bahan baku daging, maka kemitraan yang dibangun dengan peternak. "Ada yang salah dalam kemitraan misalnya pabrik pakan. Seharusnya dia bermitra dengan petani penghasil bahan baku seperti jagung atau kedelai misalnya. Ini malah mereka bermitra dengan peternak, sudah salah itu," kata Suyasa.
Selain kemitraan yang merugikan peternak, dunia ternak babi di Bali juga kerap dihantam berbagai serangan penyakit. Mulai dari penyakit Mulut dan Kaki (PMK) hingga virus flu babi Africa atau dikenal dengan African Swine Fever (ASF). Dimana pada 2019 lalu terjadi kematian babi dalam jumlah sangat besar di Bali.
Beruntung peternak di Bali cepat tanggap dan cerdas menangani PMK sehingga tidak cepat menyebar. "Memang ada letupan tapi masyarakat kita sudah cerdas tangani PMK sehingga tidak menyebar. Sejak tahun 2021 peternakan kita sudah mulai bangkit," kata Suyasa.
Suyasa berharap ada kolaborasi yang baik antara wilayah dengan konsumsi daging babi paling banyak seperti antara Bali dan NTT. Mengingat dua wilayah ini memiliki karakter yang hampir sama terkait peternakan. Terutama dalam hal pertukaran pengetahuan bertenak hingga peluang usaha. Tentu dengan tetap memperhatikan kesehatan lalu lintas ternak. Bahkan tidak tertutup kemungkinan GUPBI juga bisa hadir di NTT. Dengan adanya organisasi maka perjuangan perternak bisa disuarakan lewat satu pintu.
"Kita berharap ada koneksi yang jelas antara kebutuhan babi di NTT dan kesiapan Bali. Bisa bantu banyak orang, tapi jangan terlalu terbuka. Karena kalau terlalu terbuka juga bisa merusak," ucap Suyasa.
Sebab antara Bali dan NTT, Babi merupakan salah satu primadona peternak. Selain sebagai penopang ekonomi, ternak kaki empat ini juga merupakan bagian yang tidak terpisah dari kehidupan sosial masyarakat Bali. Babi kerap ditemukan dalam berbagai ritual adat.
Dunia peternakan babi ternyata memiliki berbagai aspek untuk ditelaah. Sejumlah persoalan dan peluang yang bisa dijajaki. Mulai dari masalah kemitraan, penyakit yang kerap melanda ternak babi, bagaimana menentukan harga pokok Produksi (HPP) sampai tantangan dalam tata niaga babi khususnya perdagangan antar pulau.
Ketua Kelompok Tani Ternak Panca Sejati, Luwus, Tabanan, Wayan Artana mengatakan, pada tingkat akar rumput memang peternak sempat kolaps akibat penyakit yang malanda. Diperparah daya serap pasar yang turun akibat covid-19. Untuk menyiasati hal itu peternak khususnya di kelompok Panca Sejati melakukan terobosan pembuatan pakan fermentasi.
Terobosan ini telah berjalanan hampir dua tahun. Kini peternak bisa merasakan manfaatnya melalui penurunan Harga Pokok Produksi (HPP). Pasalnya pakan fermentasi berhasil melepaskan peternak dari jerat ketergantungan pada pakan pabrik, sebab pakan fermentasi menggunakan sumber daya lokal sebagai bahan baku.
Di sisi lain pakan fermentasi menghasilkan dengan kualitas baik serta menghilangkan aroma tidak sedap kandang akibat polusi kotoran."Kami di Luwus baru kembangkan pakan fermentasi. Dalam dua kali panen kami rada ringan beternak, pola beternak baru yang sangat hemat. bisa turunkan HPP sampai 60%," ucap Artana. (OL-13)
Baca Juga: 500 Ribu Babi di NTT Mati karena Virus ASF
PENYAKIT jantung adalah pembunuh terbesar di Inggris. Pola makan yang sehat ialah salah satu cara utama untuk mengurangi risiko Anda.
Sudah banyak keluhan dari warga sekitar terkait limbah yang menyebabkan bau tak sedap. Khawatir timbul penyakit bagi warga sekitar RPH.
LUKISAN cadas tertua di dunia berhasil ditemukan oleh tim peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Griffith University pada gua di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
SEEKOR babi hutan di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), berkeliaran dan masuk permukiman, Kamis (27/6). Ini membuat warga sekitar resah dan khawatir hewan itu melukai orang.
Setidaknya ada beberapa atau setidaknya 24 istilah atau nama terkait daging babi dalam suatu produk. Berikut daftar istilah babi dalam komposisi produk.
Nah, berikut alasan daging babi lebih murah daripada daging sapi.
Kebakaran besar melanda pabrik pakan ternak PT Jati Perkasa Nusantara di Jalan Kaliabang Bungur, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, memicu kesulitan petugas dalam proses pemadaman.
Kemarau panjang yang terjadi dikawasan Pantura, Jawa Timur (Jatim), membuat peternak di wilayah tersebut resah. Ini karena kemarau menyebabkan pakan ternak langka.
PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, meluncurkan produk pakan udang terbaru, SGH MAX.
Jarak yang jauh dari sumber air layak konsumsi serta terbatasnya fasilitas pengolahan air menjadi tantangan bagi pondok yang terus berkembang ini.
PAKAN unggas yang dibuat dari kombinasi maggot dan ekstrak daun meniran berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi unggas. Ini sekaligus solusi penyembuhan penyakit CRD pada unggas.
Produksi segarnya bisa mencapai 50-60 kilogram per meter persegi ubinan. Lebih besar dibanding rumput gajah lokal yang mencapai 30 kilogram per meter persegi ubinan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved