WARGA Kota Malang, Jawa Timur, antusias menikmati berwisata keliling kota dengan bus Malang City Tour (Macito). Bahkan, warga luar daerah pun ikut demen (gembira).
"Kami rela menunggu karena penumpang bus Macito hari ini membeludak," tegas Yudi Jama'ali, warga Dieng, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Minggu (26/2).
Yudi bersama istri dan tiga anaknya ketagihan berkeliling kota. Sebelumnya, ia bersama keluarga sudah pernah menikmati sensasi bus istimewa tersebut. Selain petugasnya ramah dan gratis, bus juga dirancang ramah bagi penyandang disabilitas.
"Rute bus mengelilingi Kayutangan, Jalan Kawi, Jalan Ijen, Simpang Balapan, Alun-Alun Tugu, dan Alun-Alun Merdeka. Sekitar Satu jam perjalanan," katanya.
Untuk bisa menikmati bus itu, warga harus mendaftarkan diri lewat aplikasi Macito di Playstore. Siang itu, tiga bus melayani warga jalan-jalan dan bergembira bersama.
Pengguna bukan saja warga Kota Malang, tetapi wisatawan berbagai daerah bisa mendapatkan layanan serupa. Ayu bersama putranya, warga Tlekung, Kota Batu, baru saja mencoba bus itu. Demikian juga Suwarno, warga Junrejo, Kota Batu, mengajak dua cucunya berwisata murah di Kota Malang ketimbang di Kota Batu yang objek wisatanya kebanyakan berbayar.
Saking tingginya animo yang ingin mendapatkan layanan bus Macito, sejumlah warga rela antre berjam-jam.
Baca juga: RS Khusus ODGJ di Sulsel Siapkan Kamar untuk Caleg Gagal
Menurut Muhammad Anom, petugas Dinas Perhubungan sebagai pengawas bus Macito, mengatakan petugas sampai kewalahan melayani banyaknya wisatawan.
"Animo warga hari ini sangat tinggi," ucapnya.
Pemkot Malang sengaja menghadirkan Macito guna menumbuhkan pariwisata. Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, R Widjaja Saleh Putra, menyatakan ada lima bus yang nantinya akan dioperasionalkan.
Sejalan dengan upaya mendongkrak kunjungan wisata, Pemkot Malang melakukan penataan lalu lintas. Uji coba manajemen dan rekayasa lalin sudah dimulai pada Senin (20/2). Kawasan Kayutangan di Jalan Basuki Rahmat diberlakukan satu arah. Imbasnya, perubahan rute bisa mengurai kemacetan dan kepadatan lalin.
"Kami segera memasang rambu-rambu lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat kawasan Kayutangan dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi di Oro Oro Dowo," tutur Widjaja.
Rambu yang akan dipasang, yakni zebra cross dan pita kejut. Termasuk penataan parkir dan mengimbau masyarakat agar selalu mengutamakan keselamatan berkendara.
Selanjutnya, evaluasi rutin manajemen dan rekayasa lalu lintas dilakukan Dishub bersama forum lalu lintas. Saat ini, kepadatan lalin di Kota Malang terurai, wisatawan pun kian nyaman berwisata di pusat kota. (OL-16)