Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BERKURANGNYA suplai gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) ke penggilingan kemungkinan menjadi salah satu faktor penyebab berkurangnya pasokan beras di pasaran. Kondisi itu mengakibatkan harga mengalami kecenderungan naik.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur, Dandan Hendayana, menyebutkan berdasarkan data standing crop tanaman padi per 31 Januari 2023, luas tanam padi di Kabupaten Cianjur sebesar 64.116 hektare. Sedangkan luas baku lahan sawah sebesar 66.934 hektare.
"Artinya, hampir 95,78% lahan sawah di Kabupaten Cianjur masih terisi tanaman padi dan masih menunggu jadwal panen," terang Dandan kepada Media Indonesia, Rabu (16/2).
Dari luas tanam yang ada, kata Dandan, sebesar 48.988 hektare atau 76,4% merupakan tanaman padi yang masih berusia vegetatif dan generatif. Sedangkan sisanya seluas 15.128 hektare atau 23,6%, di antaranya tanaman padi menjelang usia panen pada Februari. "Perkiraan kami, tanaman padi yang akan dipanen pada Februari tahun ini seluas 9.978 hektare atau sekitar 66%," ucapnya.
Sementara sisanya sebesar 34% diprediksi masuk masa panen pada bulan berikutnya atau mengalami carry over. Kondisi tersebut berdampak terhadap suplai GKP dan GKG yang akan dipasok ke penggilingan. "Mungkin kondisi ini yang jadi salah satu penyebab kenaikan harga beras. Ini akibat kekurangan pasokan gabah," jelasnya.
Dandan tak memungkiri jadwal panen kerap mengalami fluktuasi. Bahkan ada kecenderungan mundur ke bulan berikutnya. "Kadang memang di luar prediksi kalau jadwal panen. Makanya ada yang disebut carry over yakni panen pada bulan berikutnya dari jadwal yang seharusnya," pungkasnya. (OL-15)
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah sempat melonjak. Rata-rata beras kelas medium yang seharusnya dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram naik menjadi Rp13.500-14.000 per kilogram.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved