Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SUKARELAWAN Gus-Gus Nusantara (GGN) memberikan bantuan pengeras suara (sound system) untuk Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilul Huda, di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Penyerahan alat pengeras suara itu dilakukan, saat peringatan Isra Mikraj dan Doa Bersama dengan tema 'Merawat Keberagaman Membangun Kemakmuran' yang diadakan GGN Jawa Timur di Ponpes Sabilil Huda Kediri.
"Kami memberikan kenang-kenangan kepada Pondok Pesantren Sabilil Huda yaitu sound system portabel dan tadi sudah dicek alhamdulillah aman dan suaranya cukup bagus," ujar Gus Alwy Hasan, selaku Koordinator Wilayah GGN Jawa Timur, kemarin.
Adapun alat pengeras suara yang diberikan pendukung Ganjar Pranowo itu, untuk Ponpes Sabilil Huda Kediri berjumlah 2 set dan diterima langsung oleh pembina ponpes.
Penyerahan bantuan seperangkat alat pengeras suara juga untuk menjalin silaturahmi, sekaligus sebagai upaya GGN Jawa Timur untuk mendukung syiar agama yang dilakukan di sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur.
"Alhamdulillah selama ini sambutan dari santri maupun pengasuh pondok pesantren yang kami kunjungi cukup antusias dan berharap setiap bulan bisa dikunjungi," jelas Gus Alwy.
Dia menyebutkan, kegiatan silaturahmi dan menyerahkan sejumlah bantuan untuk pesantren juga akan terus digencarkan GGN Jawa Timur. Sehingga tali persaudaraan antara tokoh agama dan para santri se-Jawa Timur bisa semakin erat.
"Dalam waktu dekat ini kami berkeliling ke pondok pesantren dan sekaligus memberikan bantuan yang kami rasa cukup membantu masyarakat di lingkungan pesantren," ucap Gus Alwy.
Lebih lanjut Mochtar Khudori, salah satu Pembina Ponpes Sabilil Huda menyampaikan, seperangkat alat pengeras suara yang diserahkan GGN Jawa Timur bermanfaat untuk menunjang kegiatan para santri sehari-hari.
Pihaknya beserta seluruh santriwan dan santriwati pun menyambut baik kehadiran dan bantuan dari GGN Jawa Timur. Mochtar berharap, GGN dapat memperkuat silaturahmi antar kalangan pondok pesantren, khususnya di Jawa Timur.
"Alhamdulillah hari ini kami mendapat kunjungan dari GGN ke sini membawa bantuan seperangkat sound system yang berfungsi dengan baik, insyaallah akan sangat bermanfaat bagi santri dan untuk kegiatan santri di sini," ungkap Mochtar.
"Terkait kegiatan Gus-Gus Nusantara, kami sangat mengapresiasi dengan langkah-langkah yang ditempuh, cara-cara yang dilakukan untuk silaturahmi ke pondok pesantren, menyapa para santri dan mengajak doa bersama untuk kebaikan Indonesia, khususnya mungkin untuk Pak Ganjar Pranowo. Semoga apa yang dilaksanakan GGN ini sukses," lanjutnya. (OL-13)
Baca Juga: OMG Kaltim Rajut Asa Penyandang Disabilitas di Balikpapan
Sebanyak 100 peserta dari Hipapi Indonesia dari seluruh Indonesia diberikan edukasi tentang adat dan budaya pernikahan, khususnya di Jawa.
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
10 peninggalan kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan maritim terbesar di Nusantara kala itu, baik berupa prasasti, candi maupun situs bersejarah
pakaian adat Aceh dengan berbagai motif unik dan desain menawan yang mengandung filosofi tersendiri sebagai bentuk kekayaan budaya Indonesia
senjata tradisional Lampung yang terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik yang kuat, dulunya digunakan untuk berperang, berburu dan bekerja
tarian Sulawesi Tengah sebagai simbol dan ciri khas budaya setempat, tercipta dari kebiasaan dan adat istiadat masyarakat Sulawesi Tengah
Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, sebagai seorang politisi, dirinya siap berbeda demi kebersamaan.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Jawa Barat memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
Kementerian Agama mengeksplorasi Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah agar mampu mengintegrasikan dakwah dan pelatihan keterampilan untuk para santrinya.
Dari pengakuan korban, ia mendapatkan rudapaksa sebanyak 10 kali. Saat ini, korban mengalami trauma berat.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved