Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
OPERASIONAL PT Gunbuster Nickel Industri (PT GNI) di di Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Morowali Utara, Sulteng telah berjalan normal. Tidak hanya karyawan, pelaku ekonomi di sekitar lokasi GNI dan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa pascabentrokan antarkaryawan beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Wulanderi, Mori Julius Pode, Jumat (20/1). Julius Pode memberikan apresiasi yang sebesar–besarnya kepada TNI dan Polri yang mampu menciptakan dan menangani keadaan sehingga bisa kondusif seperti saat ini. Ia berharap peristiwa bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu itu tidak terulang karena merugikan banyak pihak.
"Terima kasih kepada aparat keamanan yang telah menjaga kondusifitas sehingga keadilan PT GNI ini dapat berjalan dan memberikan kontribusi besar bagi pendapatan daerah kita," ujar Julius Pode.
Tentang bentrokan yang terjadi di PT GNI, Julius Pode menilai hal itu disebabkan adanya provokasi–provokasi dari orang–orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin menghancurkan kehadiran dunia usaha dan investasi.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah (Sulteng), Habib Ali bin Muhammad Aljufri mengaku prihatin atas insiden di PT GNI. Ia berharap agar semua pihak dapat menahan diri agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Karena bagaimanapun kegiatan investasi itu ada manfaatnya untuk masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Habib Ali menilai masalah yang terjadi harus bisa diselesaikan secara cepat. Harus ada yang bisa memediasi, karena kerugian yang ditimbulkan dari perusakan-perusakan itu, bukan hanya dialami oleh PT GNI sendiri, tetapi juga pihak lain, termasuk pekerja.
Di sisi lain, Kepala Desa Tompira Kecamatan Petasia Timur Morowali Utara, Mohamad Sufran mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya terus mampu menjaga situasi tetap kondusif. "Saya mengimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat, lebih khusus karyawan PT GNI agar tetap menjaga stabilitas keamanan agar tetap kondusif, menciptakan iklim investasi yang aman," ucapnya. (RO/OL-15)
Tahun ini juga istimewa karena adanya Remisi Dasawarsa. Di mana, 2.779 warga binaan menerima RD dan PMP RD I, sedangkan 17 orang langsung bebas dengan RD II.
Pemprov Sulteng berkomitmen menciptakan iklim usaha kondusif bagi pengembang melalui regulasi yang mendukung, kemudahan perizinan, dan kebijakan insentif.
Pengukuhan ini menandai keterlibatan Palu dalam jaringan nasional keamanan siber, bersama 43 TTIS dari pelbagai instansi pusat dan daerah.
KANTOR Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) menggelar tes urine massal pegawai.
Kedua, produksi beras naik 45.810 ton GKG atau setara 29.779 ton beras, sehingga surplus beras meningkat dari 137 ribu ton menjadi 150 ribu ton.
Sepanjang awal Juni 2025, program ini menyasar sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, dengan fokus utama mengedukasi masyarakat terkait penggunaan LPG yang aman dan benar di tingkat rumah tangga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved