Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
CUACA ekstrem hujan disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) selama kurang lebih sepekan terahir tidak hanya merusak rumah warga namun juga menghancurkan sektor perkebunan. Banyak tanaman perkebunan milik warga, seperti sayuran dan tumbuhan lainnya, mengalami kerusakan.
Hal itu disampaikan Maria Solot Kelen, 34, warga Desa Tiwatobi, Kecamatan Ile Mandiri, yang sehari-hari bekerja sebagai penjual sayur di Pasar Inpres Larantuka.
Ia mengatakan tananam di perkebunannya, seperti sayuran dan buah, mengalami kerusakan akibat angin kencang.
Baca juga: Kodim 1624/Flotim Bersihkan Rumah Warga yang Rusak Akibat Angin Kencang
"Sayur kangkung, sawi, terong, dan beberapa jenis sayuran lainnya yang saya tanam di kebun rusak parah, pak," ujarnya ketika disambangi awak media di lapak jualannya, Jumat (6/1).
Selain itu, Maria mengungkapkan puluhan pohon pisang dan pohon pepaya di kebun miliknya juga patah akibat angin kencang.
"Sekitar 30-an pohon pisang dan 20 pohon pepaya juga patah gara-gara angin kencang kemarin itu," Tambah perempuan yang kerap disapa Nona Hewen tersebut.
Hasil kebunnya tersebut nantinya akan dijual di pasar untuk membiayai sekolah anak perempuan semata wayangnya, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Pulau Jawa.
"Hasil kebun itu nanti saya jual di sini (pasar) untuk biaya anak perempuan saya satu satunya yang sedang kuliah di salah satu universitas di Surabaya," kata Maria.
Menurutnya, besar kerugian yang ia alami mencapai belasan juta rupiah.
"Kalau sayur-sayur yang rusak ditambah dengan pisang dan pepaya yang patah bisa mencapai 15 jutaan juga". Katanya lagi.
Maria menambahkan, hingga saat ini, belum ada pendataan dari pemerintah desa terkait kerusakan di sektor perkebunan.
"Belum ada pemberitahuan dari desa. Kalau melapor, kami tidak tahu mau lapor kemana," keluh Maria.
Oleh karena itu, dirinya berharap Pemdes setempat maupun Pemda Flotim bergerak cepat mendata warga yang kebunnya mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem.
"Kami punya penghasilan dari kebun, hasil kebun kami hancur gara-gara angin kencang kemarin. Kami mau hidup pake apa lagi? Terus biaya anak sekolah pake apa lagi?" tanya Maria.
"Pemerintah jangan hanya fokus pada rumah warga yang rusak, warga yang sengnya hanya tercopot sedikit di data terus kami yang kebun hancur dibiarkan," kecamnya. (OL-1)
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
Daerah pertemuan angin atau konferensi juga berpotensi terbentuk di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna bagian utara, perairan utara Maluku Utara, Papua
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
MASYARAKAT di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur diminta waspada.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
BMKG merilis prakiraan cuaca 8 Juli 2025 yang mencakup potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved