MASA tanggap darurat bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berakhir, Selasa (20/12). Pemerintah Kabupaten Cianjur pun tidak
memperpanjang statusnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal, menjelaskan, hasil rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diputuskan fase tanggap darurat tidak ada perpanjangan. Fasenya beralih menjadi masa transisi darurat pemulihan.
"Hasil kemarin pada saat rakor (rapat koordinasi), Pak Bupati bersama Deputi Bidang Kedaruratan BNPB, terkait dengan hasil rapat diputuskan, fase tanggap darurat pada 20 Desember ini berakhir. Artinya tidak ada perpanjangan," kata Rizal ditemui seusai rapat koordinasi di Ruang Haritage Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Cianjur, Selasa.
Selama fase transisi darurat pemulihan, kata Rizal, ada berbagai fokus kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah. Pasalnya, sampai saat ini
pengungsian masih ada.
"Ini menjadi kewajiban kami bagaimana menatanya karena hunian mereka yang dikatakan rusak ringan, sedang, dan berat, ini sedang direalisasikan," katanya.
Baca juga: 161 Korban Tewas Gempa Cianjur sudah Teridentifikasi
Ke depan, sebut Rizal, pada fase masa trasisi darurat pemulihan, Pemkab Cianjur berupaya memenuhi kebutuhan warga pengungsi. Sekaligus juga mengimbau kepada mereka yang konstruksi bangunan rumahnya tidak berubah serta tidak membahayakan ketika ditempati, agar bisa kembali menghuni tempat tinggal mereka.
"Di masa transisi darurat pemulihan ini kami kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga mereka yang hidup di tenda
pengungsian bisa beraktivitas sehari-hari, terutama yang di tenda-tenda komunal," ucapnya.
Meski fase masa tanggap darurat berakhir, sebut Rizal, proses pencarian korban yang hilang atau belum ditemukan masih terus berlangsung. Menurut Rizal, pencarian korban hilang merupakan bagian dari operasi kemanusiaan.
"Seperti sekarang, bagaimana upaya pencarian ini terus dilakukan karena ada permohonan dari keluarga untuk tetap bagaimana pemda bisa tetap melakukan kegiatan pencarian," ungkapnya.
Jika mengikuti prosedur, Basarnas sebetulnya sudah menghentikan proses pencarian. Namun, pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin bisa menemukan korban hilang.
"Kami upayakan maksimal melakukan pencarian," pungkasnya. (OL-16)