Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Atasi Banjir, Palembang Butuh 20 Kolam Retensi Lagi

Dwi Apriani
12/12/2022 17:41
Atasi Banjir, Palembang Butuh 20 Kolam Retensi Lagi
Ilustrasi(Medcom)

SAAT hujan dengan intensitas lebat terjadi, sejumlah daerah di Kota Palembang, Sumsel, kerap kali terendam banjir. Sama seperti yang terjadi belum lama ini di Palembang. Hujan yang terjadi akhir pekan lalu menyebabkan sejumlah daerah terendam banjir.

Mengenai hal itu, Pemerintah Kota Palembang mengklaim sudah melakukan berbagai upaya penanggulangan seperti menyediakan pompanisasi hingga menurunkan tim satgas pengendali banjir.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa menyebutkan bahwa banjir di Kota Palembang lantaran kurangnya kolam retensi yang sesungguhnya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi banjir dalam waktu jangka panjang. 

"Berdasarkan kajian kami bahwa Kota Palembang ini idealnya memiliki 20 kolam retensi, karena saat ini yang ada saat ini baru tujuh unit yang dinilai belum mampu mengendalikan genangan air atau banjir jika terjadi hujan lebat," kata Ratu Dewa, Senin (12/12).

Ia menerangkan kolam retensi ini dinilai efektif untuk mengatasi banjir dalam jangka panjang karena fungsinya sebagai pengganti lahan resapan yang banyak beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman dan perkantoran serta penyebab lainnya. Untuk penambahan kolam retensi terus diupayakan Pemerintah Kota Palembang dengan menyesuaikan anggaran sehingga banjir yang kerap menjadi permasalahan pada di kota ini segera terselesaikan.

Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Palembang Marlina Sylvia mengatakan penyebab banjir di Kota Palembang bukan hanya akibat curah hujan yang tinggi tetapi terjadinya penyempitan dan bangunan liar pada saluran drainase.

"Karenanya kami mengimbau masyarakat untuk tidak menutup dan juga mendirikan bangunan pada saluran drainase dan tidak membuang sampah di anak-anak sungai," ucapnya. Sementara 

itu, seringnya Kota Palembang menjadi langganan banjir disaat hujan turun membuat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel menilai pemerintah tak serius. Direktur Eksekutif Daerah Walhi Sumsel Yuliusman, mengatakan banjir yang terjadi akibat guyuran hujan deras, menjadi fakta baru bahwa Pemkot Palembang masih belum memperhatikan kondisi tata ruang kota yang semakin semrawut. 

"Kondisi tata ruang kota semakin hari semakin semrawut sehingga tidak adanya keseimbangan antara daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup," katanya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya