Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Alumni dan Mahasiswa Unika Atma Jaya Tetap Komitmen Bantu Cianjur

Mediaindonesia.com
01/12/2022 09:15
Alumni dan Mahasiswa Unika Atma Jaya Tetap Komitmen Bantu Cianjur
Kloter 1 tiba satu hari setelah gempa dipimpin oleh Ketua Bidang Sosial dan Lingkungan Perluni-UAJ dr Juanli berkekuatan 19 relawan.(DOK Pribadi.)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan apresiasi bagi relawan yang terlibat dalam penanganan Gempa Cianjur. Direktur Kesigapan BNPB Pangarso Suryotomo menjelaskan bahwa hadirnya relawan dari Cianjur maupun luar Cianjur sangat membantu dalam penanganan bencana. BNPB mendata hingga kini sudah terdata sekitar 10 ribu relawan yang berkontribusi dalam penanganan Cianjur. Setiap hari yang bergerak sekitar 4 ribuan dengan berbagai klaster sesuai kemampuan relawan masing-masing. 

Sejak hari pertama gempa, Senin (21/11), Bendahara Umum Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni-UAJ) Irene Sinurat berada di Gereja Santo Petrus Cianjur. Selanjutnya Irene bertugas sebagai sekretaris umum yang bertugas berhubungan dengan instansi pemerintah agar aktivitas di pos terupdate dan terkoordinasi. Koordinasi ini menjadi vital untuk kelancaran penyaluran donasi dan kegiatan membantu korban gempa. Pangarso menilai kolaborasi baik terjadi antara relawan Cianjur dan relawan luar Cianjur, terutama pemahaman lokasi dan adat kebiasaan setempat, sehingga mengurangi kesalahpahaman dengan warga lokal. 

Kloter 1 tiba satu hari setelah gempa dipimpin oleh Ketua Bidang Sosial dan Lingkungan Perluni-UAJ dr Juanli berkekuatan 19 relawan dalam tiga gelombang kedatangan. Tim medis berasal dari Medisar dan KSR Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya yang dipimpin oleh dr Juanli selaku Ketua Bidang Sosial dan Lingkungan Perluni-UAJ. Sementara relawan nonmedis bertugas mengelola logistik relawan dan penyaluran donasi barang untuk korban gempa yang berasal dari Resimen Mahasiswa dan Unit Penelitian Mahasiswa Unika Atma Jaya.

Ketua Umum Perluni-UAJ, Michell Suharli, menyatakan dukacita alumni yang mendalam untuk korban meninggal, luka-luka, dan semua yang terdampak karena bencana gempa bumi di Cianjur. Sesaat mendengar kabar duka, pengurus Perluni-UAJ berkordinasi lebih dari 4 jam untuk gerak cepat tanggap darurat mengirim tim pertolongan bagi korban. Kemanunggalan alumni dan almamater menjadi kunci keberhasilan Komunitas Atma Jaya Jakarta dalam misi-misi kemanusiaan sebelumnya di daerah bencana, termasuk dalam membantu pemerintah menyelenggarakan vaksinasi massal gratis saat pandemi.

"Alumni berduka. Kami dididik oleh guru-guru kami di Unika Atma Jaya untuk menjadi peduli kepada mereka yang menderita. Kami diajar untuk berpikir profesional tentang tindakan yang relevan hingga mampu mengurangi penderitaan itu. Kami juga dilatih untuk bertindak yang berdampak bagi kebaikan sebanyak mungkin orang. Saat melakukan semua itu, kami diharuskan memiliki hati yang tulus dan penuh cinta untuk menolong sesama tanpa membeda-bedakan, tanpa pamrih pribadi atau kelompok," kata Michell dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12).

Alumni dan mahasiswa Unika Atma Jaya menjadi tulang punggung Pos Pelayanan Kemanusiaan St. Petrus Cianjur sejak hari pertama terjadi gempa. Perluni-UAJ berkolaborasi dengan pimpinan kampus Unika Atma Jaya mengirimkan tim relawan Atma Jaya Jakarta Peduli Korban Gempa Cianjur yang dibagi dalam lima kloter keberangkatan yaitu Kloter 1 (23-27 November), Kloter 2 (27 November-1 Desember), Kloter 3 (1-4 Desember), Kloter 4 (4-8 Desember), dan Kloter 5 (08-12 Desember).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prajaka, W.B, datang meninjau langsung tim tanggap darurat UAJ dalam membantu penanganan gempa Cianjur, Kamis, (24/11). "Kehadiran tim tanggap darurat membawa misi kepedulian dalam dalam masa darurat dan melakukan hal kecil dengan semangat cinta kasih yang besar dengan harapan bisa mengurangi beban sekecil apapun," kata Prajaka. Tim ini akan terus melakukan distribusi bantuan, mengonsolidasikan berbagai jejaring pendukung yang dimiliki Unika Atma Jaya, serta mendukung upaya penanganan bencana yang dilakukan pemerintah serta organisasi masyarakat setempat. 

Misi kegiatan untuk membantu korban dari 22 November sampai 12 Desember 2022 terus menyesuaikan situasi lapangan dan arahan dari pemerintah setempat. Pengiriman relawan melibatkan organisasi alumni fakultas, yayasan, rumah sakit, klinik, organisasi mahasiswa, alumni, mahasiswa, dosen, karyawan, dan segenap unsur dalam Komunitas Atma Jaya Jakarta. Di lokasi bencana, alumni dan mahasiswa Unika Atma Jaya menjadi tulang punggung pos kemanusiaan bersama dengan berbagai organisasi lain seperti RS Carolus, Pemuda Katolik, Orang Muda Katolik (OMK), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Perdaki Jawa Barat, SFS Sukabumi, Yayasan Kasih Bangsa, LDD-KAJ, Caritas, OSIS SMA Mardi Yuana Cianjur, Seminari Tinggi St. Petrus Paulus, Orari, dan Serikat Puteri Kasih.

Perluni-UAJ memimpin tim relawan Kloter 1 bergabung dengan dengan Posko Pelayanan Kemanusiaan St Petrus Cianjur yang dipimpin oleh Pastor RP Bonefasius Budiman, OFM. Gereja Katolik yang dibangun pada 1931 ini beralamat di Jalan Siliwangi Nomor 66 Cianjur. Fokus tim ialah korban dari masyarakat sekitar gereja, korban yang belum tertolong mendapat tenda pengungsian, dan korban yang telah di tenda pengungsian dengan jalur distribusi bantuan yang relatif sulit. Donasi yang disalurkan antara lain tenda untuk pengungsian, matras alas, lampu darurat, senter, selimut, sembako, obat-obatan, air minum kemasan, makanan cepat saji, peralatan mandi, nutrisi anak, perlengkapan mandi, dan bak penampungan air bersih.

Menjadi tulang punggung relawan Pos Pelayanan Kemanusiaan St. Petrus Cianjur, alumni dan mahasiswa Unika Atma Jaya berhasil menjangkau berbagai lokasi pengungsian. Lokasi awal pelayanan ialah Pondok Pesantren Al-Mutmainah, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang. Di sini terdapat 2.000 jiwa terdampak gempa dengan 800 keluarga yang tersebar di 15 pos pengungsian. Lokasi lain yang berhasil dijangkau yakni Kampung Cisarua, Desa Cirumput, Desa Ciwalen, Desa Cilega, dan Desa Mangunkarta. 

Tim direncanakan menjangkau daerah Kampung Pandelengsar yang terdapat sekitar 600 jiwa, Desa Ciherang yang terdapat sekitar 150 jiwa dan Desa Cilengser dan Desa Benjot. Relawan pos layanan mendapat dukungan dari tokoh masyarakat, pemuka agama dan organisasi masyarakat setempat dalam menyalurkan bantuan dari para donatur. Informasi dari tim lapangan, masih banyak dibutuhkan tenda terpal dan alas untuk membangun tempat pengungsian sementara berikut sarana dan parasarana darurat.

Hari ini (Kamis, 1/12) relawan dari alumni dan mahasiswa Unika Atma Jaya di Posko Kemanusiaan St. Petrus Cianjur berjumlah 24 orang dan segera berganti menjadi Kloter 3. Kordinator medis sudah berganti dari dr.Juanli (Perluni-UAJ) kepada dr.Nicholas Pratama (RS Carolus), lalu saat ini dr Renandha Septaryan (RS Carolus). Ketiganya ialah alumni Unika Atma Jaya. Selain tim medis, mereka mengambil peran di sekretariat, logistik untuk korban dan relawan. Terakhir Komunitas Atma Jaya Jakarta menurunkan tim psikososial. Semua kegiatan kemanusiaan ini dilakukan dengan publikasi terbatas untuk komunitas sendiri dan minim label Atma Jaya. Publikasi terbatas dan label yang melekat di badan itu semata-mata untuk keperluan pertanggungjawaban kepada para donatur dan pemangku kepentingan.

Relawan psikososial yang diturunkan oleh Komunitas Atma Jaya Jakarta berasal dari Fakultas Pendidikan dan Bahasa dan Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Tim Kloter 1 menemukan bahwa korban gempa yang selamat tidak hanya mengalami luka fisik, tetapi juga luka-luka psikologis (trauma, stress dan depresi). Dimulai dari situasi terkejut, panik, bingung, takut dan emosi negatif lain seperti marah dan menyesal. Relawan psikososial membantu para korban dengan donasi barang dan aneka kegiatan untuk mulai menata kehidupan lebih stabil. Fokus relawan psikososial pada Kloter 2 ialah anak-anak dan kaum disabilitas. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya