Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PMI Distribusikan 100 Ribu Liter Air ke Pengungsian Korban Gempa Cianjur

Benny Bastiandy
26/11/2022 21:30
PMI Distribusikan 100 Ribu Liter Air ke Pengungsian Korban Gempa Cianjur
Warga Kampung Cijati Desa Sukasari Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi secara mandiri di bantaran rel dan pematang sawah.(MI/Benny B)

PALANG Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan sebanyak 100 ribu liter air untuk kebutuhan posko pengungsian korban gempa bumi di empat kecamatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terdampak agar warga tidak menggunakan air sungai.
 
Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI Cianjur, Fajar Aciana, di Cianjur, Sabtu (26/11), mengatakan permintaan pasokan air bersih dari posko pengungsian di empat kecamatan terdampak seperti Cianjur, Cugenang, Pacet, dan Warungkondang, meningkat dengan jumlah titik distribusi lebih dari 50 posko.
 
"Kita salurkan sesuai permintaan pada malam atau pagi hari, sehingga pasokan air ke masing-masing posko pengungsian dapat terpenuhi. Kita mendapat pasokan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan posko pengungsian dari PDAM Cianjur," katanya.
 
Sejak lima hari terakhir, 11 truk tangki dari PMI pusat  diturunkan untuk memenuhi air bersih warga karena pipa induk milik PDAM Cianjur rusak akibat gempa, sedangkan perbaikan belum dapat dilakukan karena masih tingginya volume kendaraan setiap harinya yang menyalurkan bantuan.


Baca juga: Tim DVI Polri Periksa 10 Lagi Kantong Jenazah Korban Gempa

 
Pihaknya mengimbau bagi donatur yang hendak menyalurkan bantuan, lebih baik memanfaatkan posko bencana milik pemerintah atau organisasi kemanusiaan yang ada di Cianjur, guna menghindari macet total yang dapat mengganggu pendistribusian logistik dan air bersih untuk kebutuhan pengungsian.
 
"Padatnya kendaraan yang hendak menyampaikan donasi ke posko dan lokasi terdampak, membuat Cianjur macet setiap harinya karena kendaraan yang digunakan lebih dari dua unit, ini sudah pasti mengganggu penyaluran logistik terutama tangki air," katanya.
 
Pihaknya berharap mereka yang berdonasi tidak menggunakan rombongan kendaraan yang banyak sebagai upaya menghindari antrean di jalur pendistribusian yang sifatnya segera sampai termasuk saat ambulans merujuk korban ke rumah sakit terhambat karena tingginya volume kendaraan.
 
"Kami tidak melarang silakan berdonasi untuk meringankan beban warga korban gempa, tapi jangan konvoi layaknya wisata bencana karena relawan harus menyalurkan logistik terutama air bersih yang sangat dibutuhkan warga terdampak dan merujuk mereka yang sakit agar cepat sampai," pungkas Fajar. (Ant/OL-16)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya