Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
TIDAK ada cara yang lebih ampuh dalam melawan terorisme kecuali dengan melibatkan masyarakat. Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia Komjen Pol. Boy Rafli Amar.
Menurutnya, cara ampuh dalam melawan ideologi radikalisme terorisme dapat dilakukan dengan pertahanan semesta. Salah satunya dengan pendekatan soft approach melalui dialog kebangsaan.
"Kita lawan terorisme dengan pertahanan semesta dalam menghadapi ideologi terorisme salah satunya melalui warung NKRI ini," ujarnya.
Boy menerangkan perang melawan faham radikalisme tidak bisa lagi dengan senjata namun dengan penguatan rasa cinta tanah air dan bangsa. "Jadi kalau masyarakat cinta NKRI, musuh negara yang namanya terorisme tidak akan pernah bisa datang."
Ia menambahkan, sosialisasi ideologi kebangsaan dan membangun gerakan cinta NKRI di seluruh Indonesia sangat penting dan strategis sebagai upaya vaksinasi terhadap virus intoleran. "Kita harus yakin negara kita dapat melawan terorisme melalui wawasan kebangsaan, revitalisasi Pancasila, moderasi beragama, pembangunan kesejahteraan dan penguatan akar budaya bangsa."
Menurut dia kelompok teroris tidak suka dengan keberagaman karena sifat mereka yang ekslusif dan intoleran. Karena itu generasi muda baik pelajar, mahasiswa, anggota organisasi kemasyarakatan menjadi garda terdepan untuk melawan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. (RO/A-1)
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved