Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Cianjur Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Benny Bastiandy/Budi Kansil
27/10/2022 18:01
Cianjur Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor
Bupati Cianjur, Herman Suherman(DOK MI)

KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Kondisi tersebut tak terlepas prediksi masih tingginya curah hujan hingga akhir tahun nanti.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan potensi kebencanaan akhir-akhir ini cenderung meningkat, terutama banjir dan tanah longsor. Secara otomatis, Pemkab Cianjur pun menetapkan status siaga darurat bencana.

"Secara otomatis kita menetapkan status darurat bencana. Tapi itu ada masanya. Saya sudah minta semua bencana harus ditangani segera melalui BPBD. Anggaran penanganannya bisa melalui BTT (biaya tak terduga)," kata Herman ditemui seusai peluncuran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Cianjur, Kamis (27/10).

Herman menyebut kondjsi cuaca saat ini tidak menentu, bahkan cenderung ekstrem. Diprediksi, curah hujan masih cukup tinggi beberapa waktu ke depan.

"Saya imbau kepada masyarakat yang ada di pinggir sungai, di lereng, maupun di pegunungan, serta di kawasan pantai, selalu hati-hati dan waspada. Bencana tidak bisa diprediksi. Kapanpun bisa terjadi," terang Herman.

Ia mencontohkan bencana di Kampung Sadar Alam RT 004/005 Desa Jayapura Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (26/10) hingga menelan satu orang korban jiwa. Tanpa disertai hujan, sebuah tebing mengalami longsor.

"Karena mungkin kondisi tanah labil. Serapan airnya banyak dan kondisi tanah banyak yang belah, akhirnya terjadi sleding (longsor). Makanya, hati-hati dan tingkatkan kewaspadaan," tegasnya.

Herman mengimbau masyarakat segera melaporkan ketika terjadi bencana. Sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat ketika terjadi bencana.

"Di tiap desa sekarang sudah ada Retana (Relawan Tangguh Bencana). Di setiap desa masing-masing ada 5 orang. Informasikan kepada mereka (retana) seandainya terjadi bencana," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya