DUALISME kepengurusan organisasi Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) di daerah perantauan, yang selama 10 tahun terpecah, kini menyatu. Hal itu terkuak dalam sidang Musyawarah Budaya Kawanua.
Bertempat di Kobexindo Tower, Ancol, Jakarta, penyatuan dua Dewan Pengurus Pusat (DPP) KKK pimpinan Ronny F Sompie dan Angelica Tengker, disampaikan tokoh senior Kawanua, Theo L Sambuaga, yang bertindak selaku Pimpinan Sidang Musyawarah Budaya Kawanua (MBK).
"DPP KKK melebur menjadi satu organisasi KKK dan satu kepengurusan yaitu Ketua Umum Angelica Tengker, dan Ketua Dewan Pembina Irjen (Purn) Ronny F Sompie," kata Theo L Sambuaga, tokoh Kerukanan Keluarga Kawanua, Rabu (26/10).
Sejumlah tokoh Kawanua lainnya yang ikut mendampingi Theo dalam sidang MBK yaitu Max Wilar, Freddy Rorimpandey dan Mayjen TNI (Purn) Ivan R Pelealu.
Mereka dinobatkan sebagai Tua-Tua Kawanua yang dianggap layak memimpin MBK dan mengakhiri dualisme kepengurusan KKK. Sementara pada kursi peserta sidang terdapat juga tokoh-tokoh penting Kawanua seperti Letjen TNI (Purn) Evert Ernest Mangindaan, Gayus Lumbuun, Berny Tamara, Mona Sigar, Max Boseke, Ansye Eman.
Penyatuan kepengurusan DPP KKK merupakan satu dari empat keputusan sidang Tua-Tua Kawanua. "Tiga lainnya adalah,hal-hal menyangkut AD/ART, perangkat organisasi, administrasi dan legalitas organisasi, supaya diselesaikan oleh kepengurusan baru paling lambat enam bulan setelah Musyawarah Budaya Kawanua ini," tambah Theo.
Selain itu, menugaskan DPP KKK untuk melaksanakan konsolidasi organisasi, pelaksanaan program dan meningkatkan kiprah masyarakat Kawanua dalam berkontribusi bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan NKRI. "Yang terakhir masa jabatan kepengurusan DPP KKK sejak MBK ini dilaksanakan," tandasnya.
Dualisme kepengurusan DPP KKK sudah berlangsung selama 10 tahun. Terakhir, dalam lima tahun belakangan, dua kepengurusan DPP KKK dipimpin Ronny Sompie dan Angelica Tengker.
Ketua Umum DPP KKK Periode 2022-2024, Angelica Tengker, pada kesempatan itu menyampaikan rasa syukur atas penyatuan dua kepengurusan DPP KKK yang sudah diperjuangkan sejak bertahun-tahun lalu, khususnya dalam lima tahun terakhir sejak ia menjabat sebagai Ketua Umum.
Secara runut, Angelica yang merupakan putri salah satu tokoh Kawanua, Benny Tengker (alm), menjelaskan proses panjang yang dilalui sampai terjadinya penyatuan. "Banyak sekali tantangan, tapi akhirnya berhasil menyatu," ujar Angelica. (N-2)