Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKSELERASI program pengendalian inflasi pangan terus didorong melalui penguatan sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai wilayah.
Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah NTT menunjukkan komitmen tersebut melalui gelaran GNPIP yang digelar di Weetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Penguatan GNPIP NTT mengedepankan inovasi dalam bentuk pengembangan digital farming dan modern farming dalam rangka mendukung agroindustri yang berkelanjutan. Konsep digital farming dapat meningkatkan produktivitas sementara konsep modern farming mengedepankan penggunaan mekanisasi pertanian dalam sistem budidaya, panen, dan pasca panen sehingga hasil produksi pertanian lebih optimal dan lebih efisien.
Acara ini dikemas dalam bentuk High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) Bersama Pulau Sumba untuk kembali menggelorakan upaya pengendalian inflasi dan membangun ketahanan pangan.
Kegiatan ii dihadiri Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati empat bupati di Pulau Sumba, serta anggota TPID wilayah NTT dan mitra.
Agus Sistyo Widjajati mengajak seluruh pihak untuk menggelorakan semangat dan berjuang bersama dalam mengendalikan inflasi khususnya inflasi pangan, mengingkat saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global dan risiko
stagflasi.
"Sinergi dan langkah bersama yang dapat ditempuh ditujukan untuk mengendalikan inflasi pangan pada 2022. Hal ini karena inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar
untuk kesejahteraan masyarakat. Upaya sinergi antar daerah diperlukan untuk mencukupi kelangkaan pangan serta meningkatkan kapasitas produksi sebagai langkah antisipasi gejolak ketahanan pangan," kata Agus lewat keterangan tertulis yang dikutip mediaindonesia.com, Senin (24/10).
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pemerintah bersama TPID Provinsi NTT dan seluruh stakeholders turut mendukung upaya stabilisasi harga dan senantiasa bersinergi untuk menjaga terkendalinya inflasi pangan.
Butuh strong partnership dan komitmen seluruh elemen terkait di dalam negeri dalam upaya pengendalian inflasi pangan diperlukan implementasi kebijakan riil yang bisa dirasakan langsung oleh para petani dan peternak.
Upaya pengendalian inflasi pangan NTT yang dibahas di tersebut, diwujudkan melalui implementasi lima program unggulan yaitu komitmen perluasan kerjasama antar daerah (KAD), Gerakan Urban Farming Merdeka 77 K berupa penyerahan 40 ribu anakan cabai untuk TPID se-Pulau Sumba.
Selanjutnya, Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana pertanian hortikultura kepada Kelompok Tani, Penanaman dan Panen Bersama Komoditas Hortikultura di lahan kelompok tani, dan penyerahan kredit merdeka oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT.
Adapun lima program unggulan tersebut yakni, pertama, komitmen perluasan KAD baik dengan skema government to government (G to G) maupun business to business (B to B) dengan mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Kedua, inisiasi Gerakan Urban Farming Merdeka 77K melalui penyerahan bantuan berupa 40.000 tanaman cabai kepada rumah tangga dan kelompok tani melalui Tim Penggerak PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT), aparatur sipil negara, pelopor penyuluh pertanian, serta mengikutsertakan peran Tentara Negara Indonesia (TNI) melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) di NTT, penyerahan dilakukan secara simbolis kepada masing-masing Bupati/Wakil Bupati di Pulau Sumba.
Ketiga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT juga turut melakukan Program Dedikasi untuk Negeri berupa penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) sebagai dukungan peningkatan produktivitas pertanian melalui modernisasi dan digitalisasi pertanian kepada Kelompok Tani Prima Tani di Kecamatan Laura.
Keempat, Penanaman perdana komoditas hortikultura (cabai merah) di lahan kelompok tani Gokat Indah di Kecamatan Laura dan kelompok tani Kadughu Mopir di Kecamatan Kodi Utara, serta dilakukannya Panen Bersama komoditas hortikultura (cabai rawit) di lokasi penanaman hortikultura Wewewa Selatan.
Kelima, penyerahan kredit merdeka oleh BPD NTT kepada kelompok tani guna mempermudah akses pembiayaan kepada kelompok petani, sehingga diharapkan terbentuknya kelompok petani yang kuat dan mandiri baik secara kelembagaan maupun secara finansial, serta
"Kelima program unggulan tersebut diharapkan akan mengakselerasi terbentuknya ketahanan pangan daerah dan nasional, serta berkontribusi pada pengendalian inflasi pangan," ujarnya. (OL-13)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menekan inflasi dengan mengendalikan kenaikan harga-harga barang dan jasa.
Hingga Oktober 2023, inflasi tahunan Kota Bandung berada pada posisi paling rendah di Jawa Barat.
Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia menyatakan pada Oktober, inflasi masihcukup terkendali. Namun ada potensi kenaikan inflasi di minggu-minggu berikutnya.
Laju inflasi tahun ini sebetulnya diprediksi melandai. Namun perlu diantisipasi dampak risiko beberapa sektor yang akan memengaruhi inflasi.
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung terus mengoptimalkan berbagai program untuk terus menjaga angka inflasi
Pemantauan dilakukan di Pasar Sukaraja, Cisaat, dan Cibadak. TPID sekaligus juga memantau harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat lainnya.
PENJABAT (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan bersama Tim TPID Kabupaten Bekasi melaksanakan rapat antisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
MASYARAKAT diminta untuk tidak panic buying atau membeli secara berlebihan karena khawatir kekurangan bahan pokok. Sebab sikap tersebut justru merugikan karena membuat kelangkaan di pasaran
MENYIKAPI penyesuaian harga BBM, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo langsung melakukan sejumlah antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok di pasar.
MEDIA Indonesia (MI) meraih predikat media terbaik dalam ajang High Level Meting TPID se-Eks Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah, yang digelar BI cabang Tegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved