Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PRODUSEN bulu mata palsu binaan Desa Sejahtera Astra (DSA) yang
berlokasi di Purworejo, Jawa Tengah, kembali mengekspor produknya.
Kali ini pembeli dari Kolombia memastikan keberminatannya dengan
melakukan nota kesepahaman (MoU). Kerja sama ditandatangani Flavio Nieves, perwakilan dari Beauty Group International Colombia bersama fasilitator DSA, Dewi Ekha Hariasyanti, di Trade Expo Indonesia (TEI), di BSD City, Tangerang, Jumat (21/10).
Dewi mengatakan, penjualan bulu mata palsu ke Kolombia ini senilai USD
33.200. "Jumlah eskpor kali ini sebanyak 61 ribu pcs bulu mata,"
katanya.
Ini menambah daftar keberhasilan produsen binaannya karena sebelumnya
juga mengekspor ke Amerika Serikat, Turki, Inggri, Prancis, Belgia,
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Zimbabwe.
Menurut Dewi,sejumlah negara lain juga menjadi sasaran penjualannya seperti Korea Selatan, Malaysia, dan Jerman.
"Semoga ekspor bulu mata ini bisa terus berlanjut ke negara lain, dan
kembali mendapat pesanan dari negara yang sudah memesan," katanya.
Dia menambahkan bulu mata palsu ini merupakan karya sekitar 200
pengrajin yang semuanya merupakan warga Purworejo, Jawa Tengah.
Mereka dibina DSA melalui fasilitator PT Diva Prima Cemerlang. "Kami
memberdayakan warga desa, masyarakat lokal," katanya.
Peluang
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan
Didi Sumedi sangat mengapresiasi ekspor ini. Dia pun mengajak pelaku
usaha lainnya agar senantiasa berorientasi ekspor.
Terlebih, setelah dunia dihadapkan krisis akibat pandemi covid-19,
diharapkan ketahanan desa merupakan peluang dan langkah penting untuk
menggerakan perekonomian nasional.
"Program Desa Sejahtera Astra merupakan satu titik balik untuk melakukan pemulihan perekonomian Indonesia dan diharapkan mampu mencapai target perdagangan lintas batas," katanya.
Lebih lanjut, dia berharap ajang TEI ini bisa dimanfaatkan seluruh
pelaku usaha termasuk binaan PT Astra International Tbk. "Untuk
memasarkan produk unggulan agar bisa meningkatkan ekspor," tandasnya. (N-2)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved