Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Aplikasi Rapel menggandeng warga Banjar Legian Kelod Bali untuk mengelola bank sampah terpadu. Aktivitas itu diawali dengan sosialisasi pengelolaan sampah anorganik di hadapan 200 ibu-ibu PKK Banjar Legian Kelod. Rapel memberikan edukasi para warga untuk memisahkan sampah anorganik sesuai dengan kategori jenisnya, yaitu sampah plastik, kaca, kertas, logam, dan minyak jelantah.
Tidak hanya mengajak warga untuk memilah sampah, Rapel juga memberikan nilai ekonomi. Pada setiap sampah yang dikumpulkan oleh warga. Sehingga warga juga dapat merasakan manfaat dari pengelolaan bank sampah terpadu.
Rapel sendiri merupakan sebuah start-up yang bergerak di bidang pegolahan sampah anorganik yang memulai aktivitasnya sejak tahun 2019.
Bersama Better Earth Sustainable Project, Banjar Legian Kelod menjadi area percontohan pertama dalam program bank sampah terpadu “Kami memulai program ini di Banjar Legian Kelod, karena merupakan area pariwisata yang menghasilkan cukup banyak sampah anorganik,” tutur Yasinta, COO Rapel.
Rapel yang merupakan singkatan dari Rakyat PEduli Lingkungan, memiliki misi membangun komunitas yang berkelanjutan dengan berpartisipasi aktif dalam kepedulian lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup dan Indonesia Zero Waste.
Warga Banjar Legian Kelod juga mendapatkan edukasi tentang mengolah sampah anorganik dan nantinya setiap bulan Rapel akan mengambil sampah dari Bank Sampah yang dikelola oleh Banjar Legian Kelod. “Dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular, kami sangat terbuka dalam menjalin kerja sama dengan banyak bank sampah yang dikelola oleh banjar – banjar, komunitas, dan pengusaha di wilayah Bali,” tutup Yasinta. (OL-12)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved