Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERAJIN tahu tempe di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengeluhkan mahalnya harga kedelai yang kini mencapai Rp13.500 per kilogram. Kondisi ini membuat sebagian perajin tahu tempe menghentikan produksinya.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Himpunan Perajin tahu tempe (HPT2) Tasikmalaya, Imin Muslimin, Kamis (13/10). Ia mengatakan, mahalnya harga kedelai membuat perajin tahu tempe terhimpit karena biaya produksi tidak sebanding dengan penjualan.
"Ada sebagian perajin tahu tempe di Kota Tasikmalaya yang memproduksi hingga menjual tahu tempe ke pasar tradisional. Akan tetapi, saat ini dari mereka meradang karena harga bahan baku mengalami kenaikan," kata Muslimin.
Dikatakan, pengurus dan anggota Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti) bersama Himpunan Perajin Tahu Tempe (HPT2) Tasikmalaya selama itu memang mengeluhkan harga kedelai yang tinggi. Dijelaskan, saat ini sebagian perajin masih berproduksi namun ada juga yang menghentikan sementara produksinya.
"Perajin yang menghentikan produksinya karena tidak memiliki modal besar. Bahkan, ada yang sudah gulung tikar," ujarnya.
Mahalnya harga kedelai, jelasnya, membuat para perajin tahu tempe di Kota Tasikmalaya memperkecil ukuran tahu ataua tempat serta menaikan harga jual. Tapi hal tersebut tidak banyak membantu.
"Naiknya harga kedelai sangat memberatkan. Seharusnya pemerintah pusat maupun daerah merespon kondisi ini dan mencarikan solusi terbaik," paparnya. (OL-15)
Kenaikan harga kedelai dikhawatirkan bisa mencapai Rp15 ribu per kilogram
KELANGKAAN kedelai menjadi ironi yang masih saja terjadi di Indonesia.
Setelah tiga hari tahu tempe tidak ditemui di Jakarta, mulai hari ini, Selasa (5/1) tahu tempe sudah ada di pasar tradisional meski harganya naik 20 persen.
Paguyuban dan koperasi menjadi wadah bagi pengrajin tempe tahu dan tauge agar setiap permasalahan bisa dibantu penyelesaiannya oleh pemerintah daerah setempat
Produsen tahu tempe menilai tata kelola harga kedelai seharusnya berada di bawah pemerintah. Sehingga, tidak menimbulkan lonjakan harga dan kelangkaan stok.
Sempat mengalami kelangkaan dikarenakan harga kedelai naik secara signifikan, produsen tempe dan tahu kembali mulai beraktivitas.
Kecap berwarna hitam dan rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatannya umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam.
Saat ini, para perajin masih terus memproduksi tahu, meski keuntungan mereka terus menyusut.
Jika nilai tukar dolar AS terus meningkat, perajin tahu harus mencari strategi agar produksi tidak terhenti.
Harga kedelai telah mencapai Rp12.700 dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram.
Para perajin hanya pasrah, karena usaha tempe sudah menjadi mata pencaharian mereka.
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) langsung mengambil sejumlah langkah guna meredam keresahan masyarakat lantaran kelangkaan tahu-tempe dalam tiga hari di awal tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved