Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PETANI hari ini menghadapi situasi yang sangat genting, bukan karena tanamannya diserang hama atau pun penyakit, namun menghadapi kelangkaan pupuk bersubsidi yang kini menjadi barang yang langka.
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menyatakan, negara seharusnya hadir di tengah kesulitan petani memperoleh pupuk bersubsidi. Kini ia menyatakan petani justru terbebani dengan kelangkaan pupuk tersebut.
"Pemerintah harus memperhatikan pupuk. Revolusi pupuk harus (segera dilaksanakan), (karena) pupuk menjadi beban para petani kita," kata Muhaimin saat menghadiri rembuk petani karet dan cabe di Desa Margo Kencono, Tulang Bawang Barat, Lampung, Kamis (13/10).
"DPR akan memperbanyak anggaran untuk pupuk, subsidi pupuk harus diperbanyak, sementara ini yang harus dilakukan," sambung Muhaimin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku sangat prihatin melihat derita petani saat ini. Di satu sisi mereka dituntut untuk produktif demi menjaga stabilitas pangan nasional, tapi di sisi lain pupuk sebagai penyubur tanaman justru sulit didapat.
Baca juga : DPR Harap Rujukan di Kalsel Tidak Hanya Terpusat di RSUD Ulin
Kondisi itu diperparah dengan rantai jual produk pertanian yang rumit. Menurut Muhaimin, saat produksi pertanian yang dihasilkan bagus namun harga jualnya amat sangat murah yang berimbas pada minimnya kesejahteraan petani.
"Masalah pupuk kasihan sekali, dari masa tanam kasihan sekali, dari produksi yang dihasilkan bagus dijualnya dengan amat sangat murah. Nah dari hilir ke hulu ya, hilirnya tersedia tanah yang subur melalui pupuk yang memadai, kemudian proses pertanian. Dan hilirnya di pemasarannya, nah pas pemasaran itu sangat problematik," tutur Muhaimin.
Oleh karena itu, keponakan Presiden ke-IV KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mendorong petani muda untuk bersama-sama mencari solusi atas persoalan tersebut, terutama terkait dengan rantai pemasaran produk hasil pertanian.
"Saya mengundang para petani muda untuk berfikir tentang pemasarannya, pemasaran selama ini sebetulnya jalurnya terlalu panjang, sehingga perlu dipotong supaya petani untung," tukas Muhaimin. (RO/OL-7)
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Kakao (Theobrema cacao L.) tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara, tetapi juga menjadi tulang punggung pendapatan ribuan petani.
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
Flamingo menyerbu sawah padi di Provinsi Ferrara, Italia, merusak tanaman beras risotto dan membuat petani kewalahan.
MUSIM tanam melon tahun ini di sejumlah wilayah sentra produksi Jawa Timur menunjukkan tantangan yang signifikan.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved