Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

DBD Infeksi 15 Warga di Manggarai

Yohanes Manasye
11/10/2022 19:44
DBD Infeksi 15 Warga di Manggarai
Puskesmas Nanu, Kecamatan Rahong Utara(MI/Yohanes Manasye)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) kembali terjadi di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Kali ini menginfeksi 15 warga Desa Dimpong, Kecamatan Rahong Utara.

"Dari 15 pasien tersebut, 13 di antaranya merupakan anak-anak sedangkan 3 pasien lainnya adalah orang dewasa termasuk salah seorang ibu hamil," kata Kepala Puskesmas Nanu Ignasius Hurint, Selasa (11/10). 

Ignas menyebut, kasus ini terbilang aneh karena wilayah tersebut tidak termasuk daerah panas yang biasanya menjadi habitat nyamuk aedes aegypti, penyebab DBD. 

"Jadi ini kejadian lokal pertama di wilayah ini. Heran juga. Kok bisa? Nyamuk (aedes aegypti) ini kan nyamuk di daerah panas. Mungkin pengaruh perubahan iklim ya sehingga dia bisa hidup di daerah sedang," ucapnya.

Ia menjelaskan, petugas Puskesmas mengetahui adanya virus DBD setelah muncul sejumlah pasien dengan keluhan demam dalam rentang waktu antara 3-7 hari. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui pasien terinfeksi virus DBD. 

"Untungnya belum sampai pendarahan. Virusnya belum sampai membuat trombosit mereka turun," tuturnya.

Baca juga: Kasus Kematian Akibat DBD di Cianjur Tahun Ini Cenderung Turun

Untuk membuktikan hal tersebut, petugas Puskesmas juga memantau lingkungan tempat tinggal pasien. Hasilnya, mereka menemukan adanya jentik nyamuk jenis aedes aegypti berada di lingkungan tempat tinggal pasien. 

"Untuk penanggulangannya, kami sudah bagikan bubuk abate dan dalam waktu dekat kami lakukan fogging. Sedangkan untuk pasien, sudah kami tangani. Ada yang dirawat di Puskesmas, ada juga yang rawat di rumah. Kondisi pasien sudah pulih," pungkasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai dokter Tommy Hermopan mengatakan penyebaran nyamuk aedes aegypti di wilayah itu sudah memasuki daerah sedang bahkan dingin. 

"Daerah sedang dan pegunungan bisa terjangkit aedes aegepti," ujar Tommy. 

Ia menyebut, dua bulan sebelumnya, kasus DBD juga terjadi di wilayah Cancar, Kecamatan Ruteng. Padahal wilayah tersebut termasuk daerah dengan suhu dingin di wilayah berketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

"Awalnya saya berpikir bahwa DBD itu hanya di daerah panas. Tapi hasil pemeriksaan dokter dan laboratirium, menunjukkan (para penderita adalah) pasien DBD," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya