Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KASUS kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tahun ini cenderung turun dibanding tahun lalu. Tahun ini, pasien DBD yang meninggal dunia tercatat dua orang.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menuturkan tahun sebelumnya, kasus kematian DBD cenderung meningkat. Data Dinas Kesehatan setempat, terdapat 7 kasus kematian akibat DBD. "Untuk kasus kematian tahun ini memang sangat menurun dibanding sebelumnya," kata Yusman, Selasa (11/10).
Jumlah temuan kasus, lanjut Yusman, tahun ini secara umum menurun. Tapi tak dipungkirinya, terdapat siklus dari waktu ke waktu. "Sifatnya fluktuatif," bebernya.
Tindakan yang dilakukan saat ini, ucap Yusman, lebih diarahkan terhadap upaya-upaya pencegahan. Lebih spesifiknya melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Upaya itu untuk mencegah agar jentik nyamuk aedes aegypti tidak berkembang biak menjadi nyamuk dewasa. Makanya harus dilakukan pemberantasan sarang nyamuk," tuturnya.
Menurut Yusman, pemberantasan sarang nyamuk sangat mudah dilakukan masyarakat dengan cara membersihkan tempat-tempat yang terindikasi jadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk. Pola 3M plus merupakan cara efektif karena dilakukan dengan menguras, mengubur, dan menutup tempat terjadinya genangan air.
"Apalagi dengan curah hujan yang cukup tinggi seperti sekarang, tempat-tempat yang terbuka bisa menjadi genangan air. Sangat riskan bisa menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk," sebutnya.
Yusman menegaskan untuk memberantas jentik nyamuk tidak bisa dilakukan dengan fogging. Dalihnya, asap dari fogging tidak akan menembus air sehingga tidak bisa membunuh jentiknya.
"Jadi yang paling efektif PSN itu dengan 3M. Perlu dirutinkan kembali kegiatan bersih-bersih lingkungan sehingga bisa mencegah jentik nyamuk berkembang biak menjadi dewasa," pungkasnya. (OL-15)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat.
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
DINAS Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menerapkan gerakan 3M Plus termasuk memerangi jentik nyamuk dalam menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang jumlahnya terus meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved