Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLDA Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus intimidasi dan penyekapan orang tua siswa SMA Negeri 1 Wates, Kulonprogo yang dilakukan oleh Satpol PP setempat. Saat ini, Polda DIY masih mengumpulkan keterangan terkait kasus tersebut.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda DIY AKBP Tri Panungko menjelaskan polisi telah mengeluarkan sejumlah panggilan kepada para saksi dan nantinya kalau sudah cukup akan segera melakukan langkah selanjutnya. Namun diakui proses pemanggilan saksi-saksi ini memerlukan waktu, apalagi yang dipanggil tidak hanya satu.
Hal lainnya, katanya, seseorang yang dipanggil sebagai saksi, belum tentu langsung bisa memenuhi undangan, sehingga ada yang perlu waktu lebih lama karena penjadwalan ulang.
Polisi melakukan penyelidikan yang intensif setelah sebelumnya Pengacara Publik LBH Yogyakarta Era Hareva melaporkan adanya dugaan intimidasi dan penyekapan ke Polda DIY. Dalam laporan yang disampaikan pada 1 Oktober itu disebutkan adanya orang tua siswa SMA Negeri 1 Wates, Kulonprogo yang diduga mendapatkan intimidasi dan bahkan mengalami penyekapan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan Satpol PP Kulonprogo.
Intimidasi dan penyekapan itu bermula dari protes orang tua siswa berinisial AP terhadap kebijakan harus membeli seragam dari sekolah yang oleh para orang tua siswa harganya tidak sebanding dengan kualitas. Setelah melancarkan protes, AP ditelepon agar datang ke Kantor Satpol PP Kulonprogo dan saat datang ke alamat yang dimaksud ternyata sudah ada beberapa orang yang berada di ruangan baik dari sekolah maupun Satpol PP.
AP yang datang kemudian merasa diintimidasi apalagi kemudian dianggap telah membuat kegaduhan dan mencemarkan nama baik sekolah. Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana menyebut kejadian itu sebagai konflik sesama wali murid dan ASN.
Ia menambahkan 9 anggota Satpol PP di ruang tersebut kesemuanya adalah ASN. "Tidak ada intimidasi," tegasnya seraya menambahkan Inspektorat telah diminta untuk menelisik sebenarnya apa yang terjadi. (OL-15)
Salah satu area pertambangan yang dikunjungi berada di Kapanewon Kokap dengan luasan lahan pertambangan sekiat 30 hektare.
Tim riset yang dipimpin oleh Fatma Lestari yang baru-baru ini diangkat sebagai National Geographic Explorer.
Area bekas tanah longsoran sementara ini ditutup dengan terpal agar tanah bekas longsoran tidak mudah tergerus saat terjadi hujan
Mahasiswa asing dari Belanda mengunjungi Desa Sukoreno di Kulonprogo, DIY, untuk melihat langsung upaya penanganan stunting berbasis komunitas yang dilakukan di desa tersebut.
Di Kampoeng Heritage Kajoetangan, warga bergotong royong mempercantik rumah agar sesuai konsep.
Untuk Idul Adha saja, Rajendra Farm biasa mendapat pesanan 4.500 kambing. Sebagian besar dari Singapura.
UMKM Monalisa memanfaatkan potensi singkong menjadi tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang memiliki permintaan pasar yang luas dan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
"Operasional armada truk kita tambah pada musim libur ini. Sejak pukul 5 pagi pagi truk (pengangkut sampah) sudah jalan,"
Hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan kegiatan adalan kualitas layanan serta ketersediaan anggaran
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
Jalan Kaliurang, dengan nuansa sejuk dan pemandangan Gunung Merapi, juga menjadi salah satu latar penting dalam film Waktu Maghrib 2.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved