Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIM pengabdian masyarakat dari Universitas Syiah Kuala (USK) memperkenalkan inovasi alat pengolahan limbah kepada warga Gampong (Sesa) Lamtamot, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar. Alat tersebut, bisa menyulap limbah pelepah pinang menjadi produk bernilai ekonomis.
Program pengabdian USK tersebut diikuti oleh perangkat Desa Lamtamot, ibu PKK, anggota Posyandu, serta mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Alat pencetak tersebut merupakan inovasi dari ketua pengabdian USK Ichwana bersama Direktur CV Mandiri Muhammad Nazri.
"Produk kemasan yang dicetak dimaksudkan untuk kemasan kopi maupun produk lainnya. Kemudian lagi, ada pula piring yang terbuat dari pelepah pinang," kata Ichwana.
Baca juga: Mahasiswa USK Raih Top 3 Duta Peradilan Indonesia
Sekretaris Pusat Lingkungan Hidup USK itu menerangkan, ada beberapa tahapan dalam perkenalan inovasi tersebut. Pertama, sosialisasi untuk pengetahuan dan pemahaman masyarakat. Kedua, memperkenalkan alat dan memproduksi. Ketiga, pemasaran melalui Shopee ataupun melalui instagram @situklamtamot
"Berdasarkan hasil uji coba laboratorium, pihaknya menemukan bahwa, kadar air pelepah pinang yang ideal untuk dicetak adalah 12% hingga 16%. Produk inovasi ini, berdasarkan hasil uji coba, bisa dipakai 10 kali, tergantung teknik pencucian. Bisa dicuci tapi tidak direndam, dan tidak perlu digosok keras. Ini bisa pengganti styrofoam," jelasnya.
Keuchik (kepala desa) beserta perangkat gampong Lamtamot akan menjadikan inovasi ini sebagai produk khas desa setempat, dengan sebutan 'Situek Lamtamot'.
Untuk pemasaran produk, didampingi USK. Sehingga bisa dilakukan pemesanan di media sosial instagram, maupun Shopee. (OL-1)
Secara sosiologis, situasi ini berisiko menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan.
ASN dituntut untuk tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga kuat moral, serta empati untuk melayani.
Tim SPPHQ ini diturunkan ke kawasan Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Selain itu disebarkan juga 20 mahasiswa untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban di luar Provinsi Aceh.
Sebanyak 3.811 peserta SNBT 2025 dari 11.553 peserta yang mendaftar, berhasil lulus masuk Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
FITRI Ermawati menjadi perhatian di tengah prosesi wisuda Universitas Syiah Kuala (USK) di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Rabu (28/5).
Program jangka pendek adalah proyek penelitian bersama, seminar dan konferensi. Ada juga webinar, program gelar ganda (joint dual degree), serta kegiatan kebudayaan bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved