Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENDIRI Pondok Pesantren Al Mukmin Ustaz Abu Bakar Baasyir menerima kunjungan pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ia pun berharap silaturahim ini bisa memperkuat persaudaraan (ukhuwah) antara Ponpes Al Mukmin dan BNPT.
Abu Bakar juga menyampaikan terkait menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim dengan memperkuat ukhuwah, tauhid, dan menegakkan kebenaran dalam agama melalui amalan yang paling mulia yaitu jihad.
"Mudah-mudahan pertemuan ini meningkatkan ukhuwah dengan BNPT. Saudara sekalian, amalan yang paling mulia nilainya sejatinya adalah jihad, jihad tidak mesti perang. Kita membela Islam dengan dakwah itu namanya jihad, maka jangan sampai merugikan hidup kita ini. Islam ini adalah nikmat yang paling besar dari Allah SWT, maka jangan kita sia-siakan," ujar Abu Bakar Baasyir dalam keterangannya seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (15/9).
Menjalin silaturahim menjadi bagian dari upaya BNPT untuk menjalin sinergi dengan para alim ulama dan lembaga pendidikan. Hal ini sebagai salah satu fondasi untuk membangun pencegahan penyebaran intoleransi dan radikalisme.
Deputi I BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi melakukan kunjungan silaturahim ke Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Surakarta, Jawa Tengah, pada Rabu (14/9).
Silaturahim Deputi I beserta jajaran ini disambut hangat oleh pendiri Ponpes Al Mukmin Ustaz Abu Bakar Baasyir, Ketua Yayasan Ustaz Farid Maruf, Pimpinan Ponpes Ustaz Yahya Abdurahman, serta jajaran.
Baca juga: Warga Katingan Kalteng Restorasi Puluhan Ribu Hektare Hutan Desa
"Saya berharap Ponpes dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan," ujar Nisan Setiadi.
Dia menjelaskan eksistensi dan peran dari Ponpes Al-Mukmin yang telah berdiri sejak 1972 diakuinya sebagai hal yang luar biasa. Terlebih, sebanyak 1.500 santri dan anak asuh yang saat ini menimba ilmu di Ponpes Al-Mukmin sangat heterogen dan beragam yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"Insya Allah ini bukan pertemuan kami yang pertama dan terakhir. Silaturahim ini harus terus tersambung dan insya Allah membawa manfaat bagi kita semua. Dan ternyata di Ponpes Al-Mukmin bukan hanya berasal satu golongan saja, tapi berbagai golongan, karena perbedaan itu adalah sunatullah, Bhinneka Tunggal Ika ada di sini," ujar alumnus Akmil 1988 ini.
Perwira tinggi yang pernah menjabat sebagai Kabinda Provinsi Sulawesi Selatan dan Gorontalo ini juga berharap setelah silaturahim tersebut, hubungan antara BNPT dan Ponpes Al-Mukmin bisa menjadi lebih baik dan lebih dekat lagi, serta menghilangkan stigma dan hal negatif yang selama ini kerap melekat di ponpes ini.
"Setelah tadi diterima dengan baik oleh Ustaz Abu Bakar Baasyir, dan jajarannya, saya bisa mendengarkan dan melihat langsung hal-hal terkait dengan Ngruki, intinya Ponpes Al-Mukmin benar-benar berfokus pada pendidikan dan dakwah," jelas Nisan. (Ant/OL-16)
Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, sebagai seorang politisi, dirinya siap berbeda demi kebersamaan.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Jawa Barat memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
Kementerian Agama mengeksplorasi Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah agar mampu mengintegrasikan dakwah dan pelatihan keterampilan untuk para santrinya.
Dari pengakuan korban, ia mendapatkan rudapaksa sebanyak 10 kali. Saat ini, korban mengalami trauma berat.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Di video tersebut, Baasyir juga mengakui jika ia sempat menganggap Pancasila itu syirik. Namun setelah mempelajarinya, ia mengaku jika Pancasila ada dasar negara Indonesia.
Dalam amanatnya, Muhadjir menyampaikan pesan kepada para para santri di Ponpes Al Mukmin Ngruki untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan terus semangat belajar
Ada sekitar 1.000 santri yang akan menyambut kedatangan pria berusia 81 tahun tersebut. Meski ada acara ini, kegiatan belajar akan berjalan normal.
Baasyir sedang menyiapkan surat terbuka terkait keputusannya tidak mencoblos pada pemilu 29019, dan akan mengumumkan kepada publik
Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Abu Bakar Baasyir, juga terlihat mengikuti prosesi upacara pengibaran bendera dari awal hingga akhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved