Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
HARGA jual gabah di tingkat petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai naik. Saat ini, harganya di kisaran Rp450 ribu per kuintal.
Imron, 60, petani di Kampung Gunungcalung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, mengaku saat ini ada penaikan harga jual gabah. Sebelumnya, harga jual di kisaran Rp420 ribu per kuintal.
"Ada naik sedikit. Sekarang Rp450 ribu per kuintal dari sebelumnya kisaran Rp420 ribu-Rp430 ribu per kuintal," terang Imron kepada Media Indonesia, Senin (12/9).
Imron menyebut tidak menjual produksi hasil panen padi ke tengkulak. Ia lebih memilih menjualnya langsung ke pabrik. "Kalau saya langsung jual ke pabrik," ujarnya.
Imron tak memungkiri sebelum panen dihadapkan kendala serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Utamanya hama tikus dan beberapa jenis OPT lainnya. "Lumayan banyak kemarin yang kena (hama) tikus," sebutnya.
Pada musim panen sekarang, sebut Imron, petani cukup kerepotan. Selain serangan OPT, harga pupuk juga relatif masih cukup mahal. "Cukup repot lah petani sekarang," pungkasnya.
Baca juga: Polda NTT Kirim 140.000 Liter Air Bersih ke Daerah Kekeringan
Sebelumnya, Wakil Pemimpin Cabang Bulog Cianjur, Sandy Tio Pratama, menuturkan, Bulog masih terus membeli beras dari para petani sebagai cadangan pemerintah. Stok beras yang sekarang diperkirakan akan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat beberapa waktu ke depan.
"Jadi, beras yang jadi stok di Bulog itu kan cadangan pemerintah. Kalau ada kenaikan harga pangan, terutama beras, kami distribusikan untuk mengendalikan harga supaya tidak terlalu tinggi di pasaran," ujar Sandy, baru-baru ini.
Sandy menuturkan penyerapan beras yang dilakukan Bulog disesuaikan dengan momen. Artinya, ketika musim panen raya, biasanya para petani akan menjual hasil produksinya ke Bulog dengan alasan harga di pasaran sedang turun.
"Utamanya pada saat panen harga itu kan cenderung turun. Nah itu biasanya petani berlomba-lomba menjual ke Bulog. Namun beda dengan kondisi saat panceklik, karena harga di pasaran dengan bagus, jadi petani menjualnya ke pasaran. Seperti sekarang, belum musim panen gadu, jadi kami tidak menyerap beras di tingkat petani," ungkap Sandy.
Di tingkat Bulog, harga beras yang diterima dari petani dihargai kisaran Rp8.300 per kilogram. Harga tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24/2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah atau Beras.
"Jadi kami membeli sesuai HPP berdasarkan Permendag," pungkas Sandy. (BK/OL-16)
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Menurut Bupati, produktivitas pada musim tanam kedua tahun ini tidak lepas dari beberapa faktor pendukung.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Ini mengingat masih ada stok cadangan beras pemerintah yang tersisa dari awal tahun.
Panen di sejumlah wilayah Kabupaten Sukoharjo masih dijual bebas, meski harga GKP (gabah kering panen) di bawah harga HPP Pemerintah.
Kelas Literasi Psikologi difasilitasi langsung oleh Head of Partnership Zurich Syariah Irvan Prasetyo, dengan materi yang berfokus pada pentingnya pengembangan kepercayaan diri.
. Penyebab kekosongan jabatan karena antara lain meninggal dunia, tersandung masalah hukum, dan lainnya
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Bertepatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Rosadi membentangkan bendera merah putih sepanjang 680 meter. Dia memasang bendera itu di sepanjang ruas jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan apresiasi. Silvia diundang ke Pondopo Cianjur, Rabu (6/8).
Upaya menambah posko dan armada satu di antaranya untuk meningkatkan pelayanan. Terutama mempercepat penanganan saat terjadi kebakaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved