Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PT SEMEN Gresik (PTSG) menyelanggarakan seminar core values AKHLAK dengan tema Bridging the gap between generation.
Sebagai narasumber utama ialah Direktur Utama PT Semen Gresik, Subhan dan Direktur Operasi Semen Indonesia Group (SIG), Yosviandri. Seminar digelar secara hybrid, daring dan luring dari ruang Sinabung Semen Indonesia Tuban, Jumat (9/9).
Kegiatan berkonsep angkringan Caf AKHLAK ini juga dihadiri Direktur Keuangan dan SDM PTSG Muchamad Supriyadi, Direktur Produksi PT SG Reni
Wulandari, jajaran manajemen dan karyawan serta melibatkan milenial
SIG dan PTSG.
Dalam pembukaan, Yosviandri mengungkapkan bahwa kegiatan belajar dan berbagi ini diselenggarakan untuk insan SIG agar mengetahui bagaimana kesenjangan antargenerasi di dunia kerja.
"Apresiasi kepada tim Semen Gresik. Dengan konsep santai ini diharapkan
memberikan dampak positif kepada seluruh insan SIG untuk bisa saling
bersinergi memberikan kemampuan dalam kemajuan perusahaan," ujarnya.
Direktur Utama PTSG, Subhan menjelaskan bahwa perbedaan kesenjangan antargenerasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari, karena sesuai perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat.
"Sesuai dengan data, pada 2020 pertumbuhan jumlah generasi milenial di dunia kerja meningkat. Di sisi lain, pada 2025 generasi X dan Z di prediksi akan mendominasi dunia kerja global," papar Subhan.
Dari segi bisnis, lanjut dia, kesenjangan antargenerasi dapat
saling berbenturan dan menimbulkan konflik dalam suatu perusahaan, sehingga dibutuhkan seorang pemimpin dan kepemimpinan yang baik, yang mampu merangkul dan menjadi panutan bagi para karyawan.
Subhan menandaskan bahwa sejalan dengan perubahan zaman dan teknologi,
penerapan perilaku AKHLAK kepada seluruh insan SIG dengan menciptakan
kolaborasi, sinergi dan komunikasiyang baik, akan mampu menghadapi tantangan dan masalah. (N-2)
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono menekankan pentingnya tata kelola beretika dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved