Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
JUMLAH temuan positif HIV/AIDS positif di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kurun dua tahun terakhir sebanyak 248 kasus. Beberapa orang di antaranya merupakan kalangan anak-anak.
Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, menyebutkan tahun ini jumlah kasus HIV/AIDS positif terbilang meningkat dibanding tahun lalu. Data yang diperoleh melalui aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS, kata Frida, tahun ini pada periode Januari-Juli tercatat sebanyak 137 kasus positif.
"Kalau tahun lalu (2021) ada sebanyak 111 kasus positif," kata Frida ditemui di ruang kerjanya, Rabu (31/8).
Meningkatnya temuan jumlah kasus positif HIV/AIDS tahun ini tak terlepas gencarnya upaya pemeriksaan terhadap populasi kunci. Sementara kurun dua tahun terakhir pemeriksaan sedikit kendur lantaran sedang dihadapkan pada penanganan pandemi covid-19.
"Selama pandemi, mereka juga ada rasa kekhawatiran diskrining karena takut terpapar covid-19. Makanya, sekarang saat covid-19 melandai, kami gencarkan lagi skrining. Hasilnya, baru setengah tahun saja jumlah temuannya sudah mencapai 137 kasus positif," tuturnya.
Temuan sebanyak 137 kasus positif HIV/AIDS merupakan hasil skrining terhadap 12 ribu orang berisiko tinggi. Sebetulnya, kata Frida, target skrining tahun ini bisa dilakukan kepada 40 ribu orang.
"Kalau dihitung baru 30% yang sudah kami skrining. Ada beberapa faktor kendalanya, seperti ada yang masih divaksin covid-19 dan lainnya," ucap Frida.
Ia menyebutkan pengidap positif HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur diantaranya merupakan kalangan anak-anak. Data secara akumulatif selama 2018-2022, terdapat sebanyak 7 orang kalangan anak-anak yang dinyatakan positif HIV/AIDS.
"Mereka terdiri dari 6 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Data ini kumulatif dari 2018-2022 yang kami ambil dari aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS," imbuh Frida.
Hingga saat ini skrining terhadap populasi kunci atau orang berisiko tinggi terpapar HIV/AIDS terus dilakukan Dinkes Kabupaten Cianjur. Mereka yang dikategorikan populasi kunci ialah ibu hamil, pasien TBC, lelaki suka lelaki (LSL), wanita penjaja seks (WPS), transgender, pengguna narkoba dan jarum suntik (penasun), serta warga binaan di lembaga pemasyarakatan. "Mereka yang dikategorikan populasi kunci ini wajib diskrining HIV/AIDS," tuturnya.
Tren penyebaran HIV/AIDS saat ini menyebar. Artinya, tidak ada wilayah yang dikategorikan rawan. "Kalau melihat data kasus, sekarang wilayahnya menyebar," pungkasnya. (OL-15)
Patroli ini selain menyosialisasikan soal surat edaran penerapan jam malam, juga mendata kalangan pelajar yang masih berkeliaran di atas pukul 21.00 WIB
Jumlah pendaftar secara online pada hari pertama mencapai hampir 6.000 orang. Mereka mendaftar hampir bersamaan di berbagai sekolah berstatus negeri.
Secara keseluruhan, kondisi jemaah haji asal Kabupaten Cianjur lainnya dalam kondisi sehat.
Pemungutan retribusi dilakukan perangkat daerah penghasil maupun Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) di lingkup Pemkab Cianjur. Baru sebagian kecil yang sudah menerapkan digitalisasi
Agam menuturkan, sejauh ini proses pendaftaran SPMB secara online tak mengalami hambatan serius. Kalaupun ada kendala, semua sudah bisa diatasi.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
SEJUMLAH orangtua siswa mengaku masih kebingungan melakukan pendaftaran secara daring atau online untuk Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) 2025 di Jawa Barat (Jabar).
Dia menambahkan pendaftaran SPMB dapat dilakukan melalui kanal spmb.jabarprov.go.id atau melalui aplikasi Sapawarga.
SETARA Institute mengecam penyegelan masjid Ahmadiyah di Kota Banjar, Jawa Barat dan mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan
Direktur Jenderal Kesehatan Layanan Primer dan Komunitas Kemenkes, Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kematian ibu dan bayi tinggi.
Adnan Prasetyo, bocah yang viral karena menaiki sepeda dari Brebes hendak menemui Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi, akhirnya dijadikan anak asuh oleh Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved