Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
WARGA Kampung Rancabango, Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dikagetkan dengan kemunculan semburan gas di dari sumur bor salah satu warga, Jumat (26/8).
Penemuan sumur bor berkedalaman 7,5 meter yang mengeluarkan gas tersebut berdasarkan dari hasil pengecekan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jabar diduga berasal dari metana.
Tenaga Fungsional Penyidik Bumi Kantor Cabang Dinas ESDM Provinsi Jabar Wilayah VI Tasikmalaya, Pepen Ucu Atila, mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan di lokasi ketika menerima laporan pada Jumat (26/8) lalu.
Namun, berdasarkan laporan tersebut gas terbakar jika disulut oleh api hanya berada di sekitar mulut lubang sumur bor tersebut.
"Dari keterangan salah satu warga, sumur gas muncul ke permukaan saat dioperasikan dan setelah pompa dimatikan, dalam hitungan jam gas kembali menghilang. Kami menduga saat dilakukan pemboran sumur menyebabkan terbentuknya jalur gas ke permukaan dan dari karakteristik di wilayah sekitar berada di kaki Gunung Galunggung ada kaitannya dengan kegeologian," kata Pepen di Tasikmalaya, Senin (29/8).
Ia mengatakan, pihaknya saat ini belum dapat memastikan jenis dan sumber gas. Perlu penelitian lebih lanjut dengan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan jenis maupun sumber gas. Saat ini, penelitian yang dilakukannya saat ini hanya mengidentifikasi terutama kondisi geologi, geothermal, vulkanologi di area sekitar serta pengambilan sampel uji gas.
"Berdasarkan pengecekan awal, dugaan gas yang muncul ke permukaan merupakan gas metana dan merupakan gas yang berasal dari pembusukan bahan organik terutama di bawah permukaan tanah terendapkan selama bertahun-tahun. Namun di rongga atau lubang, gas akan keluar tapi gas metana akan mudah terbakar ketika ada percikan api dan gas itu juga akan habis dalam waktu yang tak terlalu lama," ujarnya.
Baca juga: Dinas TPHPKP Cianjur Waspadai Potensi Meluasnya Serangan OPT
Menurutnya, sumur gas yang ditemukan di Desa Sukaratu bukan dari gas gunung api tapi gas yang muncul relatif tidak mengeluarkan api dan itu bisa saja dari bekas tumpukan atau bekas letusan gunung api karena ada bahan yang tertumpuk di bawah.
Munculnya gas dari sumur warga baru kali pertama ditemukan di wilayah Tasikmalaya. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan termasuk pengujian sampel gas.
"Apabila gas sudah tidak lagi keluar, warga bisa kembali beraktivitas dari sumur tersebut dan kalau sudah hilang air akan bisa diminum. Kalau gas metan di lingkungan kecil tak terlalu banyak kecuali gas metan di TPA itu dijadikan pembangkit listrik. Kami mengimbau warga sekitar untuk sementara tidak mendekati atau melakukan kegiatan di sekitar sumur dan juga kami telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memasang garis polisi di sekitar lokasi," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Lingkungan Hidup pada Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat (PUTR) dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, Aneu Susana, mengatakan, berdasarkan dari pengecekan di lapangan sumur tersebut sudah tidak tercium gas dan memang belum bisa dipastikan sumbernya.
Namun, pihaknya menduga di lokasi ada lahan bekas rawa dan terdapat gas yang terperangkap di dalam tanah dan ketika dilakukan pengeboran gas naik ke permukaan.
"Kami mengingatkan warga sekitar untuk tidak berkegiatan di sekitar lokasi dan juga tidak menggunakan air yang dari sumur tersebut untuk sementara waktu. Kami dari dinas akan segera melakukan pengujian sumber gas dan berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Jabar," pungkasnya. (OL-16)
BADAN Geologi memperingatkan adanya peningkatan aktivitas di Gunung Dieng. Peningkatan itu berupa kenaikan suhu dan konsentrasi gas CO2.
Usai terjadi letusan pada Selasa (3/12) sebanyak enam kali dengan ketinggian 20 meter di area seluas ratusan meter, papan larangan mendekat hingga radius tertentu kembali dipasang.
SATU pria dewasa, dan tiga anak sekolah dilaporkan meninggal dunia dalam sumur mengandung gas beracun di Perumahan Valencia, Desa Mendalo Indah, Kabupaten Muaro Jambi.
SEJAK status Gunung Ijen dinaikkan ke level II atau waspada pada 13 Juli 2024, semua kegiatan di area Kawah Ijen Bondowoso untuk sementara dihentikan.
Diduga keracunan gas, dua petani di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tewas di dalam sumur irigasi. Keduanya diduga meninggal usia menghirup gas beracun yang keluar dari mesin pompa air.
EMPAT orang warga tercebur ke dalam sumur sedalam lebih kurang 8 meter di Kampung Panahegan RT 03/02 Desa Gasol Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,
TIM SAR gabungan resmi tutup proses pencarian terhadap 2 petani tertimbun longsor di kebun Ciniwung, Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Ribuan warga dan santri semarak sambut perayaan tahun baru Islam 1447 Hijriah pada tahun 2025 mereka melakukan jalan kaki dan sebelumnya semua dipersiapkan dari mulai bambu,
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan mengajak masyarakat untuk memaknai tahun baru Islam sebagai momentum hijrah menuju kehidupan yang lebih baik.
SEBANYAK 39.157 warga penerima KIS dan PBI-JK Kemensos di Kota Tasikmalaya, yang mendadak dinonaktifkan kepesertaannya akan tetap mendapat pelayanan kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved