KONTRAK lahan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) untuk relokasi Pasar Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah sudah berakhir. Para pedagang yang masih bertahan diminta segera pindah ke Pasar Johar yang telah selesai dibangun dan telah diresmikan.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (28/8), Pasar Relokasi Johar di lahan milik MAJT secara resmi telah ditutup dan tidak lagi dikelola Pemerintah Kota Semarang, selain petugas Satpol PP telah mencopot papan nama pasar darurat di depan gerbang masuk juga telah menarik semua petugas pasar termasuk lurah pasar.
Namun hingga kini masih ada puluhan pedagang yang tetap bertahan di pasar darurat tersebut dan belum pindah ke Pasar Johar yang sudah selesai direnovasi dan telah diresmikan penggunaannya. Keengganan beberapa pedagang tersebut untuk segera pindah ke Pasar Johar dan Pasar Kanjengan yang telah resmi dipergunakan, karena selain masih memerlukan penataan lapak hingga layak digunakan berdagang dan menyimpan dagangan juga memerlukan waktu serta biaya mengusung dagangan yang ada.
"Sementara kami bertahan karena masih banyak pelanggan yang datang ke sini dan untuk pindah ke Pasar Johar baru tersebut memerlukan waktu dan biaya untuk menata dan melengkapi lapak," kata Purwanto, 50, pedagang bumbu dapur di pasar relokasi.
Kepala Bidang Penataan Dinas Perdagangan Kota Semarang Ali Sofyan secara terpisah mengatakan kepada pedagang yang masih bertahan di pasar relokasi diminta agar segers pindah ke Pasar Johar yang telah selesai dibangun sejak terjadinya kebakaran pada 2015 lalu.
Pasar Relokasi Johar di MAJT, demikian Ali Sofyan, telah selesai masa kontrak sejak Desember 2021 lalu, sedangkan pembangunan kembali Pasar Johar juga telah selesai, sehingga pengelolaan di pasar darurat saat ini tidak lagi oleh Pemerintah Kota Semarang sehingga bangunan pasar yang masih berdiri dimungkinkan segera dibongkar.
Untuk penempatan pedagang di pasar relokasi tersebut, lanjut Ali Sofyan, selain telah selesai membangun Pasar Johar bagian utara, tengah dan selatan yang mampu menampung 1.837 pedagang dibangun sejak 1938 tersebut, juga telah dipersiapkan Pasar Kanjengan dengan kapasitas 755 pedagang. "Selanjutnya segera dilakukan pengundian tahap kedua setelah SCJ selesai dibangun dan berdasarkan data seluruh pedagang eks Pasar Johar nanti dapat tertampung di tiga pasar yang saling berdampingan tersebut," ujarnya. (OL-15)