Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kementerian Kesehatan Kawal Tiga Program Tingkatkan Belanja Produk Lokal

Widjajadi
19/8/2022 20:45
Kementerian Kesehatan Kawal Tiga Program Tingkatkan Belanja Produk Lokal
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Solo, Jawa Tengah(MI/WIDJAJADI)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan tiga program besar sebagai upaya meningkatkan belanja produk lokal dan mengurangi arus impor di bidang kesehatan.

Tiga program besar itu difokuskan pada pemenuhan alat alat kesehatan (alkes), obat obatan, dan tenaga cadangan kesehatan.

"Intinya, kalau sampai ada lagi pandemi, Indonesia tidak bergantung pada negara lain," jelasnya dalam forum fasilitasi pengembangan alkes produk UMKM di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/8) sore.

Dia menegaskan, bahwa program yang diluncukan itu diyakini menjadi pilar strategi transformasi sistem ketahanan kesehatan nasional ke depan. Hal ini merujuk dari ketika awal terjadi pandemi dua tahun lalu, sangat terasa bahwa untuk mendapatkan alat pelindung diri saja susah.

"Padahal negara kita rakyatnya banyak. Kita ingin memastikan ada program tenaga cadangan nakes harus siap, begitu pula obat-obatan mesti siap, dan alkes juga harus siap," tegas Budi.

Sebagai upaya pemenuhan itu, Kemenkes menggandeng UMKM agar mampu menjadi mitra untuk memproduksi obat obatan dan alkes dari hulu hingga hilir di dalam negeri. Setidaknya 50%-60% di antaranya bisa dipenuhi.

Khusus untuk alkes, ada dua harapan yang akan diraih, yakni yang canggih seperti CT scan.  Kemenkes bisa mengundang perusahaan yang  punya teknologi datang ke Indonesia dan membuat pabrik.

"Kita mintah bikin pabrik di sini, karena kita punya penduduk 270 juta, daripada di Singapura hanya 5 juta. Sementara teknologi yang kita bisa buat sendiri, ya harus kita bikin sendiri," tandasnya.

Kemenkes dan Kementerian Koperasi dan UKM akan bersinergi memberdayakan UMKM untuk secara maksimal membuat produk sektor kesehatan dalam negeri agar impor bisa disetop.


ATMI Mikael

 

Dalam jumpa pers bersama Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Menkes menjelaskan ada sejumlah alkes berteknologi buatan dalam negeri yang sudah mampu menyetop importasi. "Sudah ada yang mampu menyetop impor, misal seperti tempat tidur elektrik buatan politeknik ATMI Mikael Surakarta. Sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri," paparnya.

Menkes Budi dan Menkop Teten sudah melakukan peninjauan ke workshop ATMI Mikael Surakarta untuk menyaksikan kemampuan dan teknologi membuat tempat tidur elektrik untuk pasien rumah sakit.

"Sangat bagus, tempat tidur pasien bisa disetel sesuai keinginan dan bekerja secara elektrik, berkualitas dan nyaman," imbuh dia.

Pemerintah juga meyakini kemitraan dengan UMKM dalam penyediaan barang di sektor kesehatan, secara bertahap akan menghilangkan ketergantungan impor, di samping menciptakan lapangan pekerjaan yang besar.

Harapan Presiden Jokowi bahwa sedikitnya 40% dari anggaran total belanja negara, dapat dipenuhi barang dalam negeri dan bukan impor. "Sebanyak 40% dari total anggaran belanja cukup besar. Mencapai Rp400 triliun," kata Teten.

Pada kesenpatan itu, Kemenkes juga memverikasi  penghargaan kepada tiga rumah sakit di Jawa Tengah yang tertinggi melakukan pembelian alkes untuk pelayanan kesehatan. Ketiganya ialah RSJ Surakarta, RS Dr Amino Gondokusumo Semarang dan RS Budi Rahayu Magelang. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya