Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
TERNYATA sayur mayur yang dijual di pasar yang ada di beberapa kabupaten yang ada di Pulau Flores ternyata berasal dari Moni, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Sayuran sepertinya sawit, kol dan sebagainya dibeli oleh pedagang sayuran di petani sayuran yang ada di Kabupaten Ende, kemudian dijual kembali ke sejumlah pasar yang di Pulau Flores salah satunya di beberapa pasar yang ada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Salah satu pedagang sayur Ende, Mayus saat ditemui mediaindonesia.com, Kamis (11/8) di Pasar Alok mengakui daerahnya sebagai penyuplai sayuran terutama untuk pasar lokal yang ada di beberapa wilayah Flores. Namun ia lebih memilih untuk suplai sayur ke beberapa pasar lokal yang ada di Kabupaten Sikka. Hal ini, menurutnya, antusias pembeli sayur yang ada di beberapa pasar di Kabupaten Sikka lebih tinggi ketimbang dijual ke daerah lain yang ada di Pulau Flores. Ditambah lagi, kata dia, biaya ongkos transportasi lebih murah.
"Banyak pedagang sayur asal Ende yang mensuplai sayuran kebeberapa pasar lokal yang ada di Pulau Flores. Kalau saya lebih memilih suplai sayuran di beberapa pasar lokal yang ada di Kabupaten Sikka," papar dia.
Menurut Mayus, kali ini ia suplai sayur sawi bungkus ke beberapa pedagang sayuran yang ada di beberapa pasar di Kabupaten Sikka termasuk di Pasar Alok. Dia menjual sayur sawi bungkus satu bungkus dengan harga Rp5.000 kepada para pedagang sayuran yang ada di Pasar Alok. Kemudian, para pedagang di Pasar Alok menjual lagi dengan harga dua bungkus sebesar Rp15.000.
Dikatakan lagi, dalam seharinya, ada sekitar 16 mobil pick up yang bermuatan sayuran masuk di Pasar Alok. "Biasanya, kami masuk di Pasar Alok pada pagi subuh. Itu sayur langsung diambil oleh pedagang yang ada di Kabupaten Sikka. Dua hari saja, sayur yang kita bawa dari Ende, langsung habis diborong oleh pedagang yang ada di Pasar Alok" ujar dia
Menurut dia lagi, soal daya beli, ia lebih senang menjual sayuran di Kabupaten Sikka karena daya beli masyarakat di sini sangat tinggi ketimbang di beberapa daerah yang ada di Pulau Flores. "Saya pernah suplai sayur ke Kabupaten Lembata, Flores Timur sampai Kabupaten Manggarai, kalau soal daya beli, di pasar-pasar yang ada di Kabupaten Sikka lebih bagus," papar dia.
Sementara itu, salah satu warga Kabupaten Sikka, Daniel mengaku memang benar ada beberapa jenis sayuran yang dijual di Pasar Alok ini berasal dari Kabupaten Ende, tepatnya di daerah Moni. Ia pun mencontohkan seperti sayur sawi bungkus, wortel, sayur putih, kool, kentang dan lain sebagainya itu disuplai dari Kabupaten Ende.
"Memang ada sayur-sayuran tertentu mereka kuasai pasar Alok. Kalau lombok, tomat dan beberapa jenis sayuran lain berasal dari Kabupaten Sikka," ujar Daniel yang juga sebagai pedagang di Pasar Alok. (OL-13)
Baca Juga: Nakes di Ambon Mulai Divaksinasi Covid-19 ke Empat
Inkoppas Minta Pedagang Dilibatkan dalam Pembangunan Pasar
Bahkan berdasarkan pemeriksaan juga, ketiga WNA asal Iran ini melakuhan aksinya di dua tempat yakni Pasar Ratu dan Pasar Welahan, Kabupaten Jepara,
Deklarasi pedagang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Cinta Pasar Tradisional (Gema Cipta) itu dilakukan di kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (2/11) malam.
Tersangka dijerat dengan UU Darurat No 12 Tahun 1951, dengan ancaman 10 tahun penjara.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, mulai beras, bawang, gula pasir, hingga telur ayam ras, mengalami penaikan, Senin (30/9).
BRI Insurance bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyerahkan klaim asuransi kepada nasabah di Pasar Kutoarjo, Jawa Tengah, yang tertimpa musibah kebakaran pada 16 Agustsus silam.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berkomitmen memberikan kesempatan dan wadah kepada para pedagang kecil untuk naik kelas.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
Dalam program ini, BI Tegal menyediakan total dana sebesar Rp1 miliar. Penukaran ini merupakan agenda rutin bulanan yang yang dilakukan BI Tegal.
Tim Gabungan melakukan inspeksi dengan mendatangi 8 lokasi agen dan distributor beras di Kabupaten Kudus untuk melakukan pengecekan beras terkait beras oplosan.
Beberapa pasar tradisional seperti Pasar Jakabaring, Pasar Sungki, Pasar Kertapati, Pasar 13 Ulu, hingga Pasar Palimo, di Palembang, Minggu (30/3), dipenuhi warga sejak pukul 07:00 WIB.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun langsung ke pasar tradisional untuk memastikan harga pangan tetap terkendali selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved