Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SAAT memasuki gerbang Pasar Wisata Bedrek, yang terletak di halaman SMK Negeri 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo, nuansa kerajaan jaman dulu akan terasa. Pasar ini diadakan memang sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya tradisional Jawa. Semua makanan minuman yang dijual serba tradisional, begitu juga pakaian penjual dan peralatan yang digunakan. Bahkan uang untuk membeli juga uang kuno dari bambu.
Aneka jajanan tradisional yang mungkin sudah sulit didapatkan di pasaran, bisa kita temukan di tempat ini. Seperti jajanan nogosari, lupis, lemet, cenil, getuk, dan aneka cemilan tradisional lain ada di pasar ini.
Demikian pula nasi pecel, sego lentho, urap-urap dan makanan tradisional lainnya juga ada. Sementara minuman yang disediakan seperti sinom, kencur dan aneka minuman tradisional lain.
Di Pasar Wisata Bedrek, semua makanan dan jajanan yang dijual, tidak boleh menggunakan bahan plastik. Makanan yang semuanya buatan siswa sendiri, harus dibungkus dengan daun. Ataupun bila menggunakan piring juga dari anyaman bambu.
Demikian pula minuman yang dijual tidak menggunakan gelas atau bahan plastik, melainkan menggunakan bambu atau batok kelapa. Juga tidak ada panci berbahan logam, yang ada adalah kuali dari tanah liat.
Pembeli yang ingin menikmati makanan dan minuman, juga harus menukarkan uang mereka terlebih dulu dengan koin bambu. Uang koin bambu itulah yang digunakan untuk bertransaksi. Satu koin bambu senilai Rp5 ribu.
Caca,17, salah satu siswa mengaku senang dengan adanya pasar ini. Sebab dia bisa mendapatkan jajanan yang sudah sulit didapatkan di pasar lainnya. "Seperti getuk ini, saya suka karena enak dan tanpa bahan pengawet. Sekarang tidak mudah lagi mencari jajanan getuk," kata Caca.
Kepala SMK Negeri 1 Buduran, Agustina mengatakan, nama Bedrek adalah cikal bakal Desa Siwalan Panji, tempat sekolah tersebut berada. Dusun Bedrek juga masih ada di Desa Siwalan Panji. "Memang awalnya banyak yang belum tahu dan bertanya nama Bedrek. Sekarang sudah mulai banyak yang tahu," kata Agustina, Jumat sore (5/8).
Di areal pasar wisata Bedrek ini, juga diisi dengan permainan ataupun penampilan seni, yang semuanya serba Jawa tempo dulu. Pasar Wisata Bedrek yang diadakan seminggu sekali, diharapkan bisa lebih banyak menarik pengunjung dari masyarakat luas.
"Kita berharap Pemkab Sidoarjo bisa memfasilitasi, agar Pasar Wisata Bedrek bisa dibuka di pinggir jalan depan sekolah setiap seminar sekali. Agar masyarakat luas bisa menikmati," kata Agustina. (OL-13)
Baca Juga: Wali Kota Cilegon Dorong ASN Ubah Pola Kerja Hadapi Disrupsi Teknologi
Sedang merencanakan liburan keluarga usai hari raya Lebaran? Berwisata ke Pulau Leebong di Belitung bisa jadi pilihan.
Pergi berkunjung ke Kawasan Big 4 untuk bisa bertemu langsung dengan idol Kpop atau menjelajah lokasi syuting Kdrama menjadi pilihan unik berlibur ke Korea Selatan
Tempat wisata di Medan menjadi daya tarik utama di balik kekayaan budaya yang dimiliki salah satu kota terbesar di Indonesia ini.
candi prambanan, tempat wisata yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia karena keindahan dan cerita sejarah di baliknya
Nusa Penida merupakan destinasi terbaik di Bali dengan sejumlah keindahan yang memukau. Foto berupa batu berbentuk “T-REX” (dinosaurus ikonik)
pantai Pandawa, ikon wisata pantai di Bali yang terkenal dengan pasir putih, air kebiruan dan jalanan bertebing kapur yang eksotis
Kebaya merupakan busana tradisional Indonesia yang memiliki hubungan erat dengan Raden Ajeng Kartini, atau yang lebih dikenal sebagai Kartini.
Tema festival tahun ini menggambarkan kerukuran dan toleransi di Bangka Belitung yakni "Thong Ngin Fam Ngin jit Jong yang artinya Cina Melayu Sama Saja.
Orang tua perlu mengetahui kapan sebaiknya anak diberikan obat herbal atau obat konvensional.
Menggelar acara di tempat terbuka seperti Candi Borobudur, membawa tantangan tersendiri.
rumah adat Aceh yang sangat beragam karena berasal dari suku-suku di Aceh sehingga memiliki ciri dan filosofi tersendiri
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved