Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pasar Wisata Bedrek, Upaya Melestarikan Seni Budaya Tradisional

Heri Susetyo
06/8/2022 16:37
Pasar Wisata Bedrek, Upaya Melestarikan Seni Budaya Tradisional
Di Pasar Wisata Bedrek, semua makanan minuman yang dijual serba tradisional, begitu juga pakaian penjual dan peralatan yang digunakan.(MI/Heri Susetyo)

SAAT memasuki gerbang Pasar Wisata Bedrek, yang terletak di halaman SMK Negeri 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo, nuansa kerajaan jaman dulu akan terasa. Pasar ini diadakan memang sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya tradisional Jawa. Semua makanan minuman yang dijual serba tradisional, begitu juga pakaian penjual dan peralatan yang digunakan. Bahkan uang untuk membeli juga uang kuno dari bambu.

Aneka jajanan tradisional yang mungkin sudah sulit didapatkan di pasaran, bisa kita temukan di tempat ini. Seperti jajanan nogosari, lupis, lemet, cenil, getuk, dan aneka cemilan tradisional lain ada di pasar ini.

Demikian pula nasi pecel, sego lentho, urap-urap dan makanan tradisional lainnya juga ada. Sementara minuman yang disediakan seperti sinom, kencur dan aneka minuman tradisional lain.
Di Pasar Wisata Bedrek, semua makanan dan jajanan yang dijual, tidak boleh menggunakan bahan plastik. Makanan yang semuanya buatan siswa sendiri, harus dibungkus dengan daun. Ataupun bila menggunakan piring juga dari anyaman bambu.

Demikian pula minuman yang dijual tidak menggunakan gelas atau bahan plastik, melainkan menggunakan bambu atau batok kelapa. Juga tidak ada panci berbahan logam, yang ada adalah kuali dari tanah liat.

Pembeli yang ingin menikmati makanan dan minuman, juga harus menukarkan uang mereka terlebih dulu dengan koin bambu. Uang koin bambu itulah yang digunakan untuk bertransaksi. Satu koin bambu senilai Rp5 ribu.

Caca,17, salah satu siswa mengaku senang dengan adanya pasar ini. Sebab dia bisa mendapatkan jajanan yang sudah sulit didapatkan di pasar lainnya. "Seperti getuk ini, saya suka karena enak dan tanpa bahan pengawet. Sekarang tidak mudah lagi mencari jajanan getuk," kata Caca.

Kepala SMK Negeri 1 Buduran, Agustina mengatakan, nama Bedrek adalah cikal bakal Desa Siwalan Panji, tempat sekolah tersebut berada. Dusun Bedrek juga masih ada di Desa Siwalan Panji. "Memang awalnya banyak yang belum tahu dan bertanya nama Bedrek. Sekarang sudah mulai banyak yang tahu," kata Agustina, Jumat sore (5/8).

Di areal pasar wisata Bedrek ini, juga diisi dengan permainan ataupun penampilan seni, yang semuanya serba Jawa tempo dulu. Pasar Wisata Bedrek yang diadakan seminggu sekali, diharapkan bisa lebih banyak menarik pengunjung dari masyarakat luas.

"Kita berharap Pemkab Sidoarjo bisa memfasilitasi, agar Pasar Wisata Bedrek bisa dibuka di pinggir jalan depan sekolah setiap seminar sekali. Agar masyarakat luas bisa menikmati," kata Agustina. (OL-13)

Baca Juga: Wali Kota Cilegon Dorong ASN Ubah Pola Kerja Hadapi Disrupsi Teknologi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya