Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SAAT memasuki gerbang Pasar Wisata Bedrek, yang terletak di halaman SMK Negeri 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo, nuansa kerajaan jaman dulu akan terasa. Pasar ini diadakan memang sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya tradisional Jawa. Semua makanan minuman yang dijual serba tradisional, begitu juga pakaian penjual dan peralatan yang digunakan. Bahkan uang untuk membeli juga uang kuno dari bambu.
Aneka jajanan tradisional yang mungkin sudah sulit didapatkan di pasaran, bisa kita temukan di tempat ini. Seperti jajanan nogosari, lupis, lemet, cenil, getuk, dan aneka cemilan tradisional lain ada di pasar ini.
Demikian pula nasi pecel, sego lentho, urap-urap dan makanan tradisional lainnya juga ada. Sementara minuman yang disediakan seperti sinom, kencur dan aneka minuman tradisional lain.
Di Pasar Wisata Bedrek, semua makanan dan jajanan yang dijual, tidak boleh menggunakan bahan plastik. Makanan yang semuanya buatan siswa sendiri, harus dibungkus dengan daun. Ataupun bila menggunakan piring juga dari anyaman bambu.
Demikian pula minuman yang dijual tidak menggunakan gelas atau bahan plastik, melainkan menggunakan bambu atau batok kelapa. Juga tidak ada panci berbahan logam, yang ada adalah kuali dari tanah liat.
Pembeli yang ingin menikmati makanan dan minuman, juga harus menukarkan uang mereka terlebih dulu dengan koin bambu. Uang koin bambu itulah yang digunakan untuk bertransaksi. Satu koin bambu senilai Rp5 ribu.
Caca,17, salah satu siswa mengaku senang dengan adanya pasar ini. Sebab dia bisa mendapatkan jajanan yang sudah sulit didapatkan di pasar lainnya. "Seperti getuk ini, saya suka karena enak dan tanpa bahan pengawet. Sekarang tidak mudah lagi mencari jajanan getuk," kata Caca.
Kepala SMK Negeri 1 Buduran, Agustina mengatakan, nama Bedrek adalah cikal bakal Desa Siwalan Panji, tempat sekolah tersebut berada. Dusun Bedrek juga masih ada di Desa Siwalan Panji. "Memang awalnya banyak yang belum tahu dan bertanya nama Bedrek. Sekarang sudah mulai banyak yang tahu," kata Agustina, Jumat sore (5/8).
Di areal pasar wisata Bedrek ini, juga diisi dengan permainan ataupun penampilan seni, yang semuanya serba Jawa tempo dulu. Pasar Wisata Bedrek yang diadakan seminggu sekali, diharapkan bisa lebih banyak menarik pengunjung dari masyarakat luas.
"Kita berharap Pemkab Sidoarjo bisa memfasilitasi, agar Pasar Wisata Bedrek bisa dibuka di pinggir jalan depan sekolah setiap seminar sekali. Agar masyarakat luas bisa menikmati," kata Agustina. (OL-13)
Baca Juga: Wali Kota Cilegon Dorong ASN Ubah Pola Kerja Hadapi Disrupsi Teknologi
Karena khawatir harus membayar royalti, pengelola wisata memilih menyiasati aturan ini. Misalnya hanya memutar lagu dari musisi yang membebaskan lagu-lagunya diputar di tempat umum.
Kota Medan Aesthetic dan Spot Fotonya. Medan aesthetic: Jelajahi spot foto unik & Instagramable di Medan! Temukan hidden gems & sudut kota yang memukau.
Dermaga Singkarak, salah satu destinasi wisata utama di sana, misalnya, tak terjadi antrean kendaraan untuk memasuki kawasan tersebut.
Transjakarta juga menambah waktu operasional armada rute tempat wisata dari semula hingga pukul 22.00 menjadi hingga 23.00 WIB mulai 31 Maret-7 April 2025.
Ada penambahan operasional armada sebanyak 20% untuk rute-rute wisata.
Contoh pelanggaran yang ditemukan adalah tempat wisata yang awalnya mengajukan izin sebagai kawasan agrowisata, tetapi di lapangan justru dibangun bangunan permanen.
PERHIASAN itu tampak indah, diantaranya ada kalung, cincin, anting yang memiliki bentuk seperti daun semanggi (clover leaf). Rupanya, perhiasan bertajuk Star Leaf oleh Goldmart
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Dian Sastrowardoyo yang didapuk menjadi ikon Indonesia Bertutur 2024 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Misi budaya yang ditampilkan dengan membawakan 7 tarian tanah air antara lain Tari Yapong, Tari Greget, Tari Tokecang, Tari Tortor, Tari Engbal, Tari Piring dan Tari Saman.
Menggelar acara di tempat terbuka seperti Candi Borobudur, membawa tantangan tersendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved