Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANYAK pedagang pengumpul eceran buah kelapa sawit Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh gulung tikar. Mereka menghentikan pembelian karena harga buah jenis palem untuk bahan baku minyak goreng itu anjlok dan tidak stabil.
Guna menghindari tidak terjadi kerugian lebih besar, sebagian pedagang pengumpul itu harus memilih berhenti pembelian. Mereka baru berani membeli lagi ketika harga TBS itu sudah pulih.
"Bagaimana tidak merugi, kadang modal kami Rp700 per kg, tapi saat kami jual sehari kemudian sudah turun menjadi Rp600 per kg. Kondisi demikian berulang kali terjadi" kata Usman, pedagang pengumpul di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Rabu (27/7).
Adapun petani sawit di Desa Blang Ara, Kecamatan Paya Bakong, Bakhtiar, kepada Media Indonesia, mengatakan akibat pedagang pengumpul TBS eceran tidak aktif sekitar 7 bulan terakhir petsni semakin resah. Pasalnya hasil panen sawit mereka yang sebelumnya mudah diiual, sekarang tertahan.
Hasil panen yang sudah dipetik harus diangkut ke pedagang patai besar yang lokasi pembeliannya lebih jauh. Untuk mengangkut tempat penapung jumlah besar itu tentu harus mengeluarkan lagi ongkos truk angkutan.
"Tidak kami jual pasti TBS akan membusuk sendiri di kebun. Kalau harus mengangkut ke lokasi pengumpul partai besar itu, tentu tidak sesuai biaya angkutan. Apalagi sawit masyarakat yang ada diperkirakan jumlahnya sedikit" jelas Bakhtiar. (OL-13)
Baca Juga: Penghapusan Pungutan Ekspor Sawit Dorong Harga TBS Naik
Baca Juga: Kepada Petani Sawit, Mendag Janji Harga TBS Bakal Naik
Merespons dengan cepat, Tim ASAR Humanity cabang Aceh bergerak ke lokasi membantu memberi makanan untuk para pengungsi Rohingya dengan mendirikan Dapur Umum di Desa Bluka Teubai.
Setelah didiagnosa dokter menderita penyakit thalasemia, Zamzani harus menjalani ratusan kali transfusi darah sejak berusia dua tahun.
Petani kelapa sawit di kawasan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh sejak sepekan terakhir bergembira. Pasalnya harga tandan buah sawit segar meningkat.
HUJAN lebat sejak tiga hari terakhir yang mengguyur Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, menyebabkan 11 kecamatan di sana terendam banjir. Akibatnya aktivitas warga terganggu.
‘’Ketinggian air antara 20 hingga 80 sentimeter. Sebagian warga kini harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, namun sebagian memilih tetap bertahan di rumah mereka,’’ kata Ashadi.
TIM gabungan Polres Lhokseumawe menemukan sekitar 5 hektare kebun ganja di kawasan hutan perbukitan Cot Rawatu, Desa Jurong, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved