Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Lembata Memproses Penghapusan dan Penggabungan Desa Dampak Relokasi Bencana Seroja

Alexander P Taum
14/7/2022 16:30
Lembata Memproses Penghapusan dan Penggabungan Desa Dampak Relokasi Bencana Seroja
Rumah-rumah relokasi untuk para korban badai Seroja di Lembata, Nusa Tenggara Timur(MI/ALEXANDER P TAUM)

 

PENJABAT Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur, Marsianus Jawa, mengakui
masih banyak persoalan kependudukan dan administrasi kawasan pemukiman
yang harus segera ditangani dalam proses relokasi warga korban badai
Seroja.

Sejumlah desa korban badai Seroja pada 2021 silam, kini disatukan
dalam tiga kawasan pemukiman relokasi yakni Waisesa, Tanah Merah dan
Podu.

Warga yang menempati kawasan relokasi tersebut berasal dari gabungan
beberapa desa.

Meski mengaku terlambat memberi perhatian pada tiga lokasi relokasi
korban Seroja, permasalahan pemukiman dan kependudukan di Waesesa, Tanah Merah dan Podu, Pemerintah bersama DPRD kabupaten Lembata, sepakat untuk berkonsultasi ke pemerintah provinsi, Kementerian Desa, dan Kementerian Dalam Negeri.

"Kami terlambat. Kenapa, karena baru hari ini kita mulai persoalkan
kenapa ini, kenapa itu. DPRD juga mengakui kita terlambat. Mereka juga
sepakat karena perhatian kita kurang fokus ke kawasan relokasi," ungkap
Marsianus.

Ia menyebut, banyak aspek administratif yang harus dilakukan dalam
menata tiga kawasan relokasi tersebut.

"Ini kan banyak aspek yang harus dibenahi, ketika memindahkan orang dari desa ke Tanah Merah. Ini berpengaruh dia masuk kecamatan
mana, dia masuk desa mana, ini perlu kita benahi. Oleh karena itu, atas
saran DPRD dan kami sudah bersepakat, segera berkonsultasi ke provinsi
dan kementerian Desa, dan Kemendagri supaya kita luruskan," lanjutnya.

Ia mengakui tiga tempat relokasi belum dapat dikatakan sebagai desa baru, karena perlu ada tahapan penghapusan desa dan penggabungan.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Lembata, Elias Keluli Making
mengatakan, perpindahan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Ile Ape
Dan Kecamatan Ile Ape Timur yang  bermukim di satu lokasi pemukiman,
akan berpengaruh dalam proses pendataan pemilih dalam Pemilu 2024
mendatang.

"Pasti berpengaruh. Tetapi saat ini, warga yang menempati relokasi masih terdata sebagai warga yang berasal dari desa asalnya," ungkapnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya