Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Investor Jepang Jajaki Pembangkit Bio Energi di Mentawai

Yose Hendra
10/7/2022 15:02
Investor Jepang Jajaki Pembangkit Bio Energi di Mentawai
Ilustrasi energi terbarukan(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

INVESTOR asal Jepang menyambangi Sumatra Barat untuk menjajaki investasi di bidang bio energi di Kepulauan Mentawai. Ketiga investor itu disambut Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi di Istana Gubernuran Sumbar. Di dampingi jajaran kepala OPD, gubernur menyambut baik pengusaha sekaligus penggiat pendidikan dan pariwisata Kotaro Matsuzaki, Hidayat Hanawa dan Haryadi Budi Susanto.

Selama hampir dua jam, ketiga investor menyampaikan rencana beberapa program pembangunan dan kerja sama di Sumbar di antaranya rencana pengembangan pembangkit listrik tenaga bio energi di Kepulauan Mentawai, pengembangan objek wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta dan kerja sama pengiriman tenaga kerja ke Jepang.

Kepada Gubernur, Haryadi menyampaikan rencana pembangkit listrik tenaga bio energi di Mentawai menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT) dari tanaman Kaliandra. Sumber olahan palet dari kayu kaliandra digadang bisa menjadi bahan EBT biomassa pembangkit listrik hingga 10 MegaWatt.

"Untuk tahap awal akan dikembangkan di lahan seluas 3 ribu hektare sebagai inti. Nanti plasma dari masyarakat sekitar tentu akan turut menunjang. Kaliandra itu kalorinya bagus sekali dan sudah ada hasil penelitiannya dari LIPI. Bunganya disukai lebah, daunnya juga bagus untuk ternak dan kayunya bisa kita manfaatkan sebagai sumber bio energi," ungkap Haryadi.

Selain itu, untuk pengembangan wisata Tahura, menurut Haryadi, akan menghadirkan konsep wisata edukasi modern. Rancangannya seperti museum tapi atraktif, tidak pasif seperti museum pada umumnya.

"Bukan wisata biasa, ada nilainya. Tapi tetap mematuhi aturan tentang pemanfaatan taman nasional atau hutan lindung," ucap Haryadi yang telah sukses mengembangkan wisata Sakura Hill di Tawangmangu, Jawa Tengah.

Baca juga: Sumbar Siap Gelar MTQ Korpri Nasional ke-VI Nopember 2022

Sementara, Hidayat Hanawa dan Kotaro Matsuzaki, dua orang pendiri ANS Japanese Academy, menawarkan kerja sama pengiriman tenaga kerja ke Jepang dengan pola dan sistem yang disebut sebagai sesuatu yang beda, pertama dan satu-satunya di Jepang.

"Kami menerima lulusan SMK untuk dikirim bekerja di Jepang sekaligus sekolah. Melalui ANS Japanese Academy, siswa yang dikirim ke Jepang akan didaftarkan di akademi sekaligus bekerja di perusahaan yang sudah bekerja sama. Jadi yang bersangkutan bisa membiayai sekolahnya sendiri dari penghasilannya bekerja. Upah minimal lulusan SMK Rp15 juta per bulan," tukas Hidayat yang sudah 25 tahun tinggal di Jepang.

"Dukungan Pak gubernur sangat kita harapkan. Inilah impian kami, bagaimana tenaga kerja tak hanya dapat Yen, tapi juga dapat gelar degree atau sarjana sekaligus hidayah, karena kita bekali juga dengan moral keislaman. Ini beda dengan pengiriman tenaga kerja biasa," tukas
Hariyadi.

Kuncinya, menurut Matsuzaki, adalah bahasa. Lulusan SMK jurusan apa saja dan berapapun siap ditampung. Yang penting dibekali bahasa Jepang.

"Perusahaan kami berpusat di Hamamatsu, kota industri tempat diproduksinya berbagai merek otomotif terkenal di dunia. Yang jadi perhatian pada tenaga kerja asing adalah bahasa. Tapi dari Indonesia, rata-rata bahasa Jepangnya cukup baik, karena itu coba jalin kerja sama ini," kata Matsuzaki, seperti diterjemahkan Hidayat.

Gubernur Mahyeldi menyambut baik kehadiran ketiga orang tamu dan mengapresiasi kerjasama yang ditawarkan. Gubernur meminta kepada kepala OPD terkait untuk segera menindaklanjuti pertemuan ini untuk pembahasan yang lebih mendetail.

"Soal pendidikan dan tenaga kerja ini sangat luar biasa, bekerja dan belajar. Kita harus siapkan skill bahasanya di SMK. Saya minta dinas pendidikan tindak lanjuti tawaran kerja sama ini. Tahun depan kalau bisa sudah ada yang berangkat. Untuk skema biayanya nanti kita akan berikan bantuan bagi yang tidak mampu," tutur gubernur.

"Kepada dinas terkait, soal Tahura dan Bio energi agar mendalami lebih detail. Mudah-mudahan niat baik ini bisa berlanjut demi kebaikan bersama," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya