Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KARYA pelukis asal Amerika bernama Yaari Rom bertajuk Mother Earth dipamerkan di Park23 Gallery &Creative Hub, Kuta, Bali, selama sepekan mulai Senin (4/7). Lukisan ekspresionis transformatif ini terinspirasi dari alam dan seniman Rom dipamerkan di Park23 Gallery & Creative Hub, Tuban, Bali, dari tanggal 6-24 Juli 2022. Setiap hari dari pukul 12:00-20:00 Wita.
Galeri yang terbuka untuk umum akan menyelenggarakan serangkaian talkshow dan lokakarya selama periode pameran. Dalam beberapa bulan terakhir, Park 23 Creative Hub sangat aktif mendukung pengembangan kreativitas di Pulau Dewata baik seniman lokal Bali maupun internasional.
Kolaborasi baru dengan Yaari Rom, seniman internasional unik yang berbasis di Bali, bertujuan untuk memberikan inspirasi dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi kesakralan Bali baik tanah maupun lautan melalui goresan warna. Yaari adalah seniman serba bisa dengan karya seni yang spektakuler. Karyanya terinspirasi oleh kompleksitas keterlibatan manusia dan alam dengan kebebasan berekspresi.
Seniman asal Amerika Serikat ini mulai melukis pada usia belia. Berasal dari keluarga pemikir yang kreatif, Yaari juga mengembangkan bakat seni pertunjukan dan mengekspresikan imajinasinya ke dalam cerita dongeng melalui musik dan tari. Berkeliling dunia selama bertahun-tahun, Yaari berpartisipasi dalam teater dan seni jalanan. Yaari banyak bergaul dengan bintang industri musik seperti Rod Stewart, Long John Baldry dan Lesley Duncan, sebelum membentuk band sendiri "The Dandy Boys" yang membawakan musik beragam.
Yaari lalu menetap untuk mengekspresikan diri dengan seni dan lukisannya hingga membawanya ke pulau Dewata Bali.
Menurut Pelaku Seni Bali Ni Made Toya, Yaari tiba di Bali pada tahun 2003.
"Saat itu Yaari langsung merasa seperti pulang kembali ke rumah dengan keindahan pulau dan unsur spiritualitas budaya Bali yang menakjubkan," ujarnya.
Baca juga: 21 Lukisan Bernuansa Jakarta Tempo Dulu Karya Sarnadi Adam Dipamerkan di TIM
Diprakarsai oleh ibu dan teman-temannya yang sudah akrab dengan Bali, ia mendirikan studio pertamanya di Penestanan, Ubud. Keindahan alam yang memikat, menginspirasi Yaari untuk membagikan visinya dan menciptakan sekolah kecil untuk anak-anak lokal. Setelah bertahun-tahun membangun sekolah, ia tertarik pada pengembangan yang lebih besar, Yaari memutuskan untuk pindah ke Seminyak dan membangun Yaari Toya Center keduanya untuk seni bersama Ni Made Toya. Dia memiliki banyak siswa dan terus mengembangkan pendidikan seni, bekerja sama dengan banyak LSM dan lembaga.
Menjadi seniman multi-talenta, Yaari menampilkan perjalanannya yang menentukan 'The Art of Mother Earth' tentang mengambil peran untuk planet kita yang lahir dari urgensi berbagai masalah lingkungan saat ini serta didorong oleh niat positif yang kuat.
"Tekad untuk melindungi bumi lewat karya seni sebagai bentuk perlawanan disinformasi dan untuk merefleksikan kebiasaan buruk kita di bidang lingkungan serta perilaku sosial kita," urai Toya.
Sementara pelukis Yaari Rom merasa tanggung jawab seorang seniman sepanjang sejarah adalah untuk menceritakan sebuah kisah ironis melalui konten visual.
"Saat ini menjadi lebih penting bagi semua generasi untuk mengambil bagian dan memiliki kepekaan terhadap gerakan sosial untuk lingkungan hidup. Melalui penggunaan tema yang dapat dipahami dalam media yang unik, seniman mengajak penikmat seni untuk membebaskan diri mereka dalam pemikiran, kreasi, dan menkoneksikan diri mereka kembali kepada alam," ujarnya.
Pada pameran retrospektif ini, jiwa dari sebuah karya bertransformasi, dari karya garis hitam dan putih, monoton, buram dan pigmen fluoresen ke garis-garis. Sebuah gerakan untuk merayakan kesadaran kita semua untuk bumi. Bersama-sama menciptakan perjalanan visual untuk Anda, penikmat seni.(OL-5)
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
Menandai perjalanan 22 tahunnya, Global Auction menyelenggarakan acara spesial bertajuk Global Auction’s 22nd Anniversary Sale: Southeast Asian, Chinese, Modern and Contemporary Art
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan KBRI Bangkok, yaitu Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF), yang telah berlangsung sejak 2022.
LUKISAN pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai, mencuri perhatian Presiden Prancis Emmanuel Macron saat menyambangi Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5).
Kensington Palace membagikan empat potret yang digambar Putri Catherine bersama ketiga anaknya, George, Charlotte, dan Louis, dalam unggahan media sosial.
Salah satu yang menjadi standar pemilihan koleksi lukisan di DB Museum adalah harus merupakan karya seniman yang telah berpameran di luar negeri minimal 10 tahun.
PENCARIAN terhadap korban kapal KMP Tunu Prataman Wijaya yang karam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam terus dilakukan.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci sebelum akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Cekik, tak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
SEBUAH insiden tragis terjadi di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam, ketika kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved