Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Mengulik Kesiapan Sulbar Jadi Penyangga IKN 

Hartanto, Pranata humas muda pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mamasa, Sulbar
27/6/2022 22:15
 Mengulik Kesiapan Sulbar Jadi Penyangga IKN 
Prasasati Peta Indonesia di titik nol IKN.(ANTARA)

SULAWESI Barat mulai mempersiapkan diri menjadi daerah utama penyangga ibu kota nusantara (IKN) yang pembangunannya telah direncanakan pada semester kedua 2022, seperti dirilis Badan Otoritas Ibukota Nusantara.

Sejumlah persiapan mulai dilakukan mulai dari pembenahan perhubungan, pertanian, pariwisata, dan sektor-sektor lainnya. Sulawesi Barat (Sulbar) sudah siap dengan berbagai fasilitas dan kebutuhan yang diperlukan di IKN. Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik mengungkapkan hal tersebut beberapa waktu lalu, ketika berkunjung ke sejumlah kabupaten.

Konsep pembangunan yang melibatkan peran masyarakat dalam sebuah sistem demokrasi untuk mendukung program yang dijalankan oleh pemerintah yang dikenal dengan konsep development participatory. Konsep itu menekankan bahwa pemerintah merangsang masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam pembangunan suatu daerah baik pada tahap perencanaan, implementasi maupun evaluasi.

Perencanaan dengan pendekatan partisipatif sebagai strategi pembangunan dan proses penentuan keputusan publik sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk mau melibatkan diri dalam proses pembangunan. Mengapa masyarakat perlu dilibatkan dalam proses pembangunan secara esensial? Menilik sejumlah kasus di beberapa negara ketika pemerintah tidak memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat memberikan masukan dalam proses pembangunan dan pemerintahan, menjadikan proses pembangunan yang dilaksanakan tidak tepat sasaran. Bahkan bisa dikatakan tidak mampu menjawab persoalan yang berkembang di masyarakat.

Pengikutsertaan masyarakat dalam proses penentuan kebijakan publik dianggap sebagai salah satu cara yang efektif untuk menampung dan mengakomodir berbagai kepentingan yang beragam. Dengan kata lain upaya pengikutsertaan publik yang terwujud melalui perencanaan partisipatif, dapat membawa keuntungan subtantif. Keputusan publik yang diambil akan lebih evektif di samping mendapatkan rasa kepuasan bersama dan dukungan publik yang cukup besar dari seluruh proses pembangunan.

Konsep seperti inilah yang mulai diterapkan di Sulbar. Kendala dalam penerapan konsep tersebut ialah bagaimana mengajak masyarakat bahu-membahu bekerja dalam sebuah perubahan pola pikir yang terstruktur. Hal itu dilakukan untuk menciptakan suatu tatanan kerja kreatif yang dapat menghasilkan produk barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat IKN. 

Peran pusat dan daerah

Di samping itu peran serta pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat diharapkan dapat memberikan stimulus bagi masyarakat dalam proses produksi barang dan jasa yang berkesinambungan. Sebagai contoh, ketidakstabilan harga sawit sebagai akibat fluktuasi harga minyak yang berubah-ubah saat ini sangat memengaruhi semangat petani sawit di Kabupaten Mamuju Tengah dalam pengelolaan kebun-kebun sawit mereka. Tugas pemerintah adalah bagaimana mengembalikan semangat para petani sawit agar kembali bergairah untuk mengelola kebun sawitnya.

Sementara di kabupaten lain, seperti Mamasa yang didaulat sebagai destinasi pariwisata utama di Sulawesi Barat juga masih perlu dipoles, terutama akses perhubungan yang sampai hari ini fasilitasnya masih minim. Poros jalan nasional Mamuju–Tanatoraja sementara masih dikerjakan, ditambah lagi dengan fasilitas Bandara Sumarorong Kabupaten Mamasa yang belum memadai, terutama landasan pacunya yang belum dapat diakses oleh pesawat berbadan lebar.  

Tentu ini adalah kerja pemerintah yang harus mengusahakan semua fasilitas umum tersebut untuk dapat  menunjang pertumbuhan sektor pariwisata, pertanian dan sektor lainnya yang berdampak pada keterkaitan penyediaan produksi dan suplai barang dan keperluan hiburan bagi masyarakat IKN kelak.

Dalam hal persiapan Sulawesi Barat menjadi penyangga IKN, Pemerintah berkewajiban melihat dan merangsang masyarakatnya untuk mau berpartisipasi dalam penyediaan produksi barang yang berkesinambungan. Salah satu prospek utama yang dapat dikembangkan masyarakat di Kabupaten Mamasa misalnya, adalah masih banyaknya lahan tidur masyarakat yang dapat digarap untuk pengembangan berbagai jenis tanaman sayuaran. 

Wilayah kabupaten Mamasa sangat cocok dengan pengembangan hortikultura sayuran dengan iklim yang dingin dan tanah yang gembur. Di sinilah peran serta masyarakat yakni bagaimana mengubah pola pikir yang lebih baik dan evektif bahwa tidak dibutuhkan stimulus yang tidak terlalu besar dari pemerintah bagi kegiatan pengembangan penanaman berbagai macam jenis sayur. Yang dibutuhkan ialah ketekunan dan keseriusan mereka untuk menyediakan produksi sayuran yang memadai bagi kelangsungan kebutuhan suplai sayur. 

Nah, ini persoalan yang serius yakni bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk giat bercocok tanan sayur di Kabupaten Mamasa. Atau bagaimana menggairahkan kembali petani sawit di Mamuju Tengah untuk dapat merawat kembali kebun sawitnya dengan baik. Dibutuhkan sinergitas yang lebih intens antara masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi masalah ketidakpastian harga. Kemudian bagaimana menumbuhkan keseriusan kerja, terutama kesadaran masyarakat untuk mau bekerja keras demi kesejahteraan dan pengabdiannya dalam mendukung program pembangunan IKN. Dengan begitu development participatory bukan sekadar isu.

Masih banyak potensi lain di Sulbar yang dapat memberikan konstribusi positif dalam mendukung rencana pembangunan IKN di Kalimantan Timur maupun pengembangannya setelah IKN benar-benar sudah jadi. Satu hal yang pasti bahwa partisipasi masyarakat mutlak diperlukan. Partisipasi masyarakat bukan sekadar stimulus, tapi lebih kepada persoalan mental untuk mau berubah. Mau bekerja keras demi kemaslahatan bangsa dan kesejahteraan hidup mereka sendiri. (O-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya