Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jelang Idul Adha, Peternak di Gresik tak Beli Hewan Kurban dari Luar

M Yakub
23/6/2022 21:46
Jelang Idul Adha, Peternak di Gresik tak Beli Hewan Kurban dari Luar
Ilustrasi: Penjualan hewan kurban(MI/Kristiadi)

WARGA di perbatasan Kabupaten Gresik-Lamongan, Jawa Timur, memutuskan tidak akan menjual atau membeli hewan kurban dari Lamongan karena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjangkiti ternak di kawasan setempat.

Konsumen di pesisir memilih membeli dari peternak lokal untuk persiapan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.

"Tidak, sementara nggak beli hewan kurban dari Lamongan. Banyak penyakit yang menjangkiti hewan ternak," kata Maftuhin, warga di pesisir Panceng, Gresik, Kamis (23/6).

Untuk keperluan kurban, dirinya bersama warga lain sepakat membeli hewan ternak lokal. Menurut dia, keputusan itu terpaksa diambil karena masih banyaknya hewan ternak dari wilayah Kecamatan Paciran maupun Solokuro, Lamongan yang terpapar PMK.

Karena itu, tidak banyak pilihan hewan berkualitas yang bisa didapatkan. Ia mengakui, sebelum maraknya wabah PMK, warga di kampung sekitarnya terbiasa belanja dan menjual ternak ke wilayah Lamongan. Apalagi, kampungnya berbatasan langsung dengan desa-desa wilayah Lamongan.

"Meski sedikit pilihan, kita beli dari sekitar sini saja. Biar nggak khawatir tertular virus," imbuhnya.

Baca juga: Tunggu Vaksin, Dispertan Purbalingga Proaktif Tangani Sapi Terindikasi PMK

Hal senada diungkap Mokhtar, pedagang ternak di kawasan setempat, yang terpaksa tidak menjual atau membeli ternak dari luar Gresik.

"Sangat berisiko tertular wabah. Lamongan masih banyak hewan yang sakit," ujarnya.

Selain berpotensi tidak laku dijual, lanjut dia, ternak dari luar Gresik juga besar kemungkinan menularkan wabah PMK pada hewan ternak lokal. Terlebih, sejauh ini hewan ternak di kampungnya juga belum ada yang terpapar PMK.

"Meski harganya jatuh saya nggak akan beli," ungkapnya.

Namun demikian, peternak di sekitar kampungnya tetap waspada terhadap potensi penularan pada hewan ternak.

"Kita jaga-jaga jangan sampai tertular," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya