Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARGA cabai rawit merah di Kota Sukabumi, Jawa Barat, sempat menyentuh Rp100 ribu per kilogram. Namun, kini harganya turun di kisaran Rp90 ribu per kg.
Kepala Seksi Pengawasan Barang Strategis Dinas Koperasi Usaha Kecil Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Mohammad Rifki menjelaskan harga berbagai komoditas, terutama sayuran, terpantau masih mengalami fluktuasi. Kondisi tersebut dipicu berkurangnya pasokan diduga akibat dampak cuaca.
"Salah satunya pada komoditas cabai. Seperti cabai rawit merah, pada Minggu (19/6), harganya sudah tembus Rp100 ribu per kilogram. Tapi pada Senin (20/6), harganya turun lagi jadi Rp90 ribu. Saat ini, harganya belum berubah, masih Rp90 ribu," terang Rifki.
Ia menuturkan, mayoritas komoditas cabai harganya mulai berangsur turun. Selain cabai rawit merah, yang terpantau turun yaitu cabai merah besar TW yang semula Rp78 ribu jadi Rp74 ribu per kg, cabai merah besar lokal semula Rp80 ribu jadi Rp75 ribu per kg, kemudian cabai merah keriting yang semula Rp70 ribu turun jadi Rp68 ribu per kg, dan cabai rawit hijau dari Rp80 ribu menjadi Rp74 ribu per kg.
Komoditas sayuran yang juga ikut turun harganya yakni tomat kecil dari Rp18 ribu menjadi Rp16 ribu per kg dan tomat besar dari Rp24 ribu menjadi Rp18 ribu per kg.
"Untuk komoditas lain yang harganya juga turun yaitu telor ayam. Harganya sekarang Rp28 ribu dari sebelumnya Rp29 ribu per kg. Untuk hari ini, harganya tidak ada perubahan," tutur Rifki.
Rifki menuturkan berfluktuasinya harga berbagai komoditas kebutuhan pokok masyarakat faktor utamanya kemungkinan disebabkan kondisi cuaca. Pasalnya, di berbagai daerah lain pun, harga berbagai komoditas sayuran rata-rata naik.
"Bukan hanya di Kota Sukabumi, di daerah lain pun kondisinya hampir sama. Rata-rata harga sayuran yang terpantau naik," ungkapnya. (OL-15)
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah karena faktor kekeringan.
Permintaan cabai rawit ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meningkat menyusul dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
KIAN mendekatnya hari raya Idul Fitri 2024 harga semua komoditas cabai di seluruh pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), hari ini kian melambung tinggi.
Harga bahan pokok di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), meroket. Selain beras, harga cabai, bawang, tomat, dan mentimun melambung tinggi.
Sampai hari ini harga beras dan bahan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, harga beras dan bahan pokok masih tinggi. Bahkan harga beras premium masih menyentuh Rp18 ribu.
HARGA cabai rawit di pasaran Palu, Sulawesi Tengah, semakin mahal, mencapai Rp170 ribu per kilogram (kg). Warga di kota itu mengeluh dan minta pemerintah turun tangan.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Turunnya harga cabai ini disebabkan oleh pasokan cabai yang mulai melimpah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved