Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PMK Masih Meningkat, Daerah Menunggu Kedatangan Vaksin

Akhmad Safuan
21/6/2022 08:22
PMK Masih Meningkat, Daerah Menunggu Kedatangan Vaksin
Seorang dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak sapi perah di Cilembu(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di berbagai daerah di pantura Jawa Tengah masih terus meningkat, namun hal ini tidak mengganggu ketersediaan hewan kurban karena vaksinasi telah dimulai dan tingkat kesembuhan hewan ternak terpapar tinggi.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (21/6), jumlah hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing terkonfirmasi PMK di pantura Jawa Tengah seperti Rembang, Pati, Grobogan dan Semarang masih terus meningkat meskipun pencegahan terus dilakukan sebagai antisipasi penularan lebih luas.

Pelaksanaan vaksinasi PMK juga terus dikebut dengan harapan segera dapat mengatasi wabah penyakit tersebut. Pengobatan terhadap ternak terpapar juga dilakukan sehingga tingkat kesembuhan cukup tinggi. Meskipun banyak yang terpapar, namun belum mengganggu ketersediaan hewan kurban karena populasi yang cukup besar

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengeluarkan surat edaran B/2949/524.3/VI/2022 tentang perdagangan dan penyembelihan hewan kurban sesuai protokol kesehatan sebagai upaya memutuskan mata rantai PMK meskipun jumlah hewan terpapar di daerah ini cukup kecil yakni 351 ekor.

"Kita buat ketentuan seperti setiap panitia kurban harus dilaporkan kondisi hewan melalui online, tidak memperbolehkan membuang kotoran hewan ke sungai, merebus bagian kepala, kaki, ekor dan jeroan selama 30 menit sebelum dibagikan serta ketentuan lainnya," ujar Hendrar Prihadi.

Sementara itu, beberapa daerah yang jumlah hewan terpapar PMK-nya tinggi terus melakukan upaya penyembuhan dan pencegahan penularan lebih luas. Di Kabupaten Grobogan setidaknya terdapat 1.131 ekor terpapar, di Pati 1.633 ekor, Rembang 3.000 ekor dan Kabupaten Semarang 2.199 ekor.

"Kondisi PMK masih cukup terkendali, dari 1.633 ekor ternak terpapar di daerah ini ada 690 ekor telah sembuh. Sehingga saya tidak terlalu mengkhawatirkan ketersediaan hewan kurban," kata Bupati Pati Haryanto.

Baca juga: Ada PMK, Pedagang Sulit Dapat Sapi dan Biaya Perawatan Ternak Naik

Meskipun tingkat kesembuhan tinggi, lanjut Haryanto, upaya pencegahan penularan terus dilakukan. Selain melakukan karantina ternak terpapar juga dilakukan pengawasan ketat lalu lintas perdagangan hewan yakni menutup sementara pasar hewan.

"Saat ini vaksinasi PMK terus dikebut sebagai upaya pencegahan," imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan Bupati Rembang Abdul Hafidz, dengan percepatan vaksinasi PMK yang dimulai beberapa hari lalu diharapkan akan semakin mengatasi penyebaran penyakit tersebut. Berbagai upaya terus dilakukan untuk penyembuhan meskipun secara hitungan tingkat kematian rendah.

"Warga tidak perlu panik, vaksinasi ternak sudah dimulai dan diperkirakan dalam waktu dekat dapat teratasi," ujar Abdul Hafidz.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha hingga saat ini mengaku masih menunggu pengiriman vaksin PMK tersebut. Diharapkan dalam waktu dekat sudah diberi dan selanjutnya segera dapat disuntikan.

"Sudah kita persiapkan pelaksanaan vaksinasi, termasuk tenaga kesehatan hewan sebagai pelaksanaan di lapangan," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya