Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Provinsi Sumatera Selatan mengklaim kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah sudah mulai bisa dikendalikan. Hal itu terbukti jumlah hewan yang terjangkit dapat diminimalkan dengan pengawasan ketat dan pengobatan.
"Jumlah hewan ternak, terutama sapi yang terkonfirmasi terserang PMK, sudah bisa dikendalikan. Dari 115 kasus kini berhasil ditekan menjadi 39 kasus hewan yang masih sakit," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Effendi.
Ia menjelaskan hewan ternak yang masih terkonfirmasi terserang PMK saat ini dalam pengawasan bersama tim dinas peternakan daerah setempat agar tidak menularkan penyakitnya ke hewan ternak lainnya serta diupayakan pengobatan.
Hewan ternak yang dalam pengawasan dan proses penyembuhan itu tersebar di Kabupaten Musi Rawas enam kasus, Pali 12 kasus dan paling banyak di Kabupaten Lahat 21 kasus.
Sementara di Kota Palembang yang sebelumnya terkonfirmasi beberapa sapi terjangkit PMK, kini sudah tidak ada lagi. Hal itu setelah dilakukan pengecekan lapang di dua tempat peternakan yang sebelumnya ditemukan kasus positif.
Untuk mengendalikan wabah PMK, pihaknya menurunkan tim ke daerah yang terdapat hewan ternak terkonfirmasi penyakit tersebut dan memberikan bantuan obat-obatan. "Melalui upaya tersebut diharapkan angka kasus PMK pada hewan ternak bisa terus ditekan seminimal mungkin hingga titik nol," pungkasnya. (OL-15)
KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah naik menjadi 494 kasus.
PENYEBARAN Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini masih terus terjadi di berbagai daerah.
DKPP Kota Bandung, Jawa Barat memperkirakan, kebutuhan vaksin penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan berkuku belah di Kota Bandung sekitar 5.000 dosis.
KASUS penyakit mulut dan kukylu (PMK) telah meluas di lima kabupaten di Provinsi Bengkulu dalam sepekan terakhir.
Presiden juga memberikan arahan agar jajaran kementerian dan lembaga terkait menyiapkan obat-obatan dan tenaga penyuntik vaksin serta menjaga mekanisme pengawasan.
PENYAKIT mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak terus meluas ditujuh kabupaten di Provinsi Bengkulu, mencapai 447 ekor ternak pada Selasa (28/6).
Dari totalĀ 200 ekor sapi kini tinggal 10 ekor yang belum terjual.
Vaksinasi dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging sehat dan layak konsumsi
NOVITA Pristiani, 27, sejenak memandangi ratusan bibit lele di sebuah ember besar.
Pemeriksaan kesehatan PMK sapi ini sudah kami lakukan di 34 peternakan. Kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan hingga semua peternakan atau lokasi penggemukan di Kota Tangerang
"Ciri-cirinya yang jelas jika diperiksa mulutnya itu seperti banyak sariawan atau pecah-pecah, lidahnya juga banyak sariawan,"
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi Wadi Rima mengatakan, sebanyak 19 sapi ternak positif terjangkit PMK
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved