Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
WILAYAH Bangka Belitung saat ini berada pada musim pancaroba, peralihan dari musim hujan ke kemarau. Bencana kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan (karhuatla) diwaspadai selama musim kemarau.
"Kita masih pada musim pancaroba. Musim kemarau diprakirakan mulai pada Dasarian I atau II Juni," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, Kurniaji, Jumat (10/7).
Lebih lanjut, dia menyebutkan pada musim pancaroba akan terjadi peluang hujan dengan intensitas acak, mulai ringan hingga deras dengan cakupan yang sempit serta periode yang singkat namun berulang akan sering terjadi hingga pertengahan Mei. "Selama pancaroba potensi hujan deras yang disertai dengan angin kencang dan petir masih cukup tinggi," ujarnya.
Hanya saja, lanjutnya, cakupan wilayah hujan cenderung lebih sempit dan terpecah-pecah, berulang dan berlangsung dengan periode singkat.
Selain itu, potensi terjadi puting beliung juga tinggi di periode seperti ini.
Mengenai potensi hujan deras hingga angin kencang, Kurniaji mengatakan pihaknya selalu menginformasikan kepada masyarakat update cuaca di kanal sosial media baik facebook dan WhatsApp grup.
"Kami imbau selalu pantau informasi cuaca terutama produk nowcasting sehingga lebih up to date terhadap kondisi cuaca yg akan terjadi 1-3 jam ke depan dan tidak keluar rumah jika sudah melihat kondisi cuaca yang kurang bersahabat seperti langit mendung gelap dan terpaan angin yang cukup kencang," ucapnya. (OL-15)
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved