Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WABAH penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Lumajang Jawa Timur semakin mengganas. Dalam kurun waktu sepekan terakhir saja, terdapat enam ekor sapi milik warga Desa Bades, Pasirian yang ditemukan mati.
Keterbatasan dokter hewan dan tersendatnya pasokan obat-obatan membuat jumlah ternak yang terpapar sampai saat ini mencapai 3.000 ekor dan 17 di antaranya mati. Penyebaran wabah PMK di Kabupaten Lumajang hampir merata di sejumlah wilayah dengan jumlah kasus terbanyak ada di Kecamatan Pasirian.
Oleh sebab itu, Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Amperawati tengah mengusulkan untuk menambah petugas dari unsur lain yang akan bekerja di bawah pengawasan petugas kesehatan hewan.
"Kami sedang mendiskusikan untuk menambah petugas kesehatan dari unsur lain dan akan dikawal langsung oleh petugas ternak," kata Indah di Lumajang, Rabu (8/6/2022).
Terkait terbatasnya jumlah obat yang tersedia, Indah mengaku Dinas Pertanian Lumajang sudah memesan obat-obatan langsung ke pabrik farmasi dan diperkirakan akan tiba dalam pekan ini.
"Obat-obatan akan dijanjikan tiba minggu ini, karena saya pikir pabrik farmasinya juga sedang melayani banyak antrian pemesanan obat dari kabupaten atau kota lainnya di Jawa Timur," jelasnya.
Diketahui, selain menyerang sapi, wabah penyakit mulut dan kuku juga sudah menyebar ke hewan ternak lain seperti kambing, domba, babi hingga kerbau.
Berdasarkan informasi petugas kesehatan hewan Lumajang, anak sapi yang induknya terkena wabah PMK 80% tidak bisa bertahan hidup lebih lama. Sementara untuk domba hanya bisa bertahan hidup enam persen saja. Ironisnya, serangan PMK pada babi, 100% tidak bisa bertahan hidup sama sekali. (Ren/A-3)
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved