Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Angka Stunting di Kabupaten Klaten Fluktuatif

Djoko Sardjono
04/6/2022 22:30
Angka Stunting di Kabupaten Klaten Fluktuatif
Bupati Klaten Sri Mulyani di depan peserta Rakor terkait upaya penurunan angka stunting(MI/DJOKO SARDJONO)

 

ANGKA prevalensi stunting di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, fluktuatif
dalam tiga tahun terakhir. Persoalan stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Klaten.

Pada 2019 angka prevalensi di Kabupaten Klaten sebesar 7%, 2020
naik menjadi 10,6%, 2021 turun menjadi 8,9%, dan kondisi
terakhir Februari 2022 sebesar 9,3%.

Fakta itu diungkapkan Bupati Sri Mulyani pada forum Rapat Koordinasi
Daerah (Rakorda) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Klaten 2022 di
Pendapa Agung Pemkab Klaten.

Secara nasional prevalensi stunting turun dari 37,2% menjadi 30,8%. Meskipun menurun, angka prevalensi itu  masih jauh dari batasan
WHO, yakni 20% prevalensi wilayah.

"Seperti kita ketahui bahwa persoalan stunting menjadi agenda
pembangunan nasional. Pun menjadi salah satu program prioritas utama
pembangunan di Kabupaten Klaten," kata Bupati Sri Mulyani.

Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun
juga perkembangan otak yang kurang maksimal. Hal ini menyebabkan
kemampuan mental dan belajar anak terbatas.

Karena itu, tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi  perlu segera
diatasi bersama, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah desa,
komunitas, lembaga terkait, CSR, dan swasta.

Menurut Bupati, dampak pandemi covid-19 yang telah lebih dari dua tahun
ini sangat dirasakan, terutama di bidang kesehatan dan gizi masyarakat,
sehingga berpotensi meningkatkan angka stunting.

Layanan balita dan ibu hamil terdampak lantaran penghentian posyandu.
Hal ini berpotensi mengancam target penurunan angka prevalensi stunting
secara nasional hingga 14% pada 2024.

"Karena itu, saya minta kepada seluruh perangkat daerah bersama
stakeholder terkait berinovasi agar upaya pemenuhan gizi masyarakat
utamanya ibu hamil dan anak balita tetap terpenuhi," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya