Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENJELANG tahapan pemilu 2024, beberapa partai sudah mulai berbenah, tidak terkecuali dengan Partai Gelora Indonesia.
Dewan Pengurus Wilayah Partai Gelora Indonesia Jawa Barat mulai menyerahkan berkas ke Dewan Pengurus Nasional Partai Gelora, sebagai persyaratan Verifikasi faktual Partai Politik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua DPW Partai Gelora Jawa Barat Haris Yuliana menyatakan, setelah
Verrikasi Parpol faktual selesai, Partai Gelora khususnya Jawa Barat akan langsung turun ke masyarakat.
Beberapa strategi, lanjut Haris, sudah mulai disiapkan. Salah satunya
akan menurunkan Wagub Jabar periode 2014-2018 Deddy Mizwar untuk keliling Jawa Barat. "Nanti Pak Deddy Mizwar akan turun gunung, beliau akan menyentuh simpul-simpul suara di Jawa Barat," katanya, Selasa (25/5).
Haris optimis, Partai Gelora di Jawa Barat akan masuk dalam radar
pergulatan politik, pasalnya saat ini elektabilitas partai Gelora
kenaikannya cukup signifikan.
"Alhamdulillah, meski baru berumur dua tahun, elektabilitas Partai Gelora sudah bagus. Ini raihan yang patut disyukuri," katanya.
Lebih lanjut, Haris menjelaskan kenaikan elektabilitas ini adalah sebuah bukti bahwa masyarakat telah menitipkan harapan dan mimpi kepada partai Gelora.
"Kita tidak pungkiri kenaikan elektabilitas ini berkat banyaknya
para kader partai nasionalis yang pindah ke partai Gelora. Dan ini
menjadi suntikan semangat bagi kita semua," katanya.
Saat ditanya dari partai mana saja yang saat ini resmi menjadi kader
partai Gelora, Haris belum menjawab. Namun, dia mengungkapkan bahwa
karena Partai Gelora adalah partai terbuka tentunya para kadernya pun
dari berbagai latar belakang.
"Dari yang kanan, kiri dan tengah semua ada di sini. Saya menikmati
keberagaman ini, karena perbedaan adalah sunatulloh," katanya. (N-2)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved