Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Dorong Ekspor, Bupati Tambrauw Bangun Infrastruktur Perikanan

Mediaindonesia.com
21/5/2022 13:16
Dorong Ekspor, Bupati Tambrauw Bangun Infrastruktur Perikanan
Bupati Tambrauw, Gabriel Asem menyaksikan peletakan batu pertama cold storage(MI/ HO)

MEMASUKI masa akhir pengabdiannya, Bupati Tambrauw Gabriel Asem tidak berhenti membangun daerahnya. Terbaru, infrastruktur pendukung guna mendorong ekspor ikan di wilayah itu, dihadirkan. 

Infrastruktur ini berupa cold storage, air blast dan pabrik es, yang dibangun di Distrik Sausapor dan Moraid.

"Hadirnya infrastruktur ini diharapkan dapat mendorong potensi perikanan di Kabupaten Tambrauw, sehingga dapat diekspor ke luar daerah bahkan mancanegara," ujar Gabriel, Jumat (20/5).

Menurut Gabriel, wilayah laut Kabupaten Tambrauw memiliki luas 272,54 kilometer persegi. Sehingga, potensi perikanan di wilayah tersebut sangat menjanjikan. 

Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menetapkan Kabupaten Tambrauw sebagai kawasan sentra terpadu kelakuan dan perikanan terpadu pertama di wilayah Papua Barat. 

"Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tambrauw menggandeng pihak swasta membangun infrastruktur pendukung berupa cold storage, air blast dan pabrik es," kata Gabriel Asem. 

Peletakan batu pertama pendirian infrastruktur tersebut telah dilakukan pada Kamis (19/5). Pembangunannya ditargetkan rampung dalam 6 bulan.

"Keberadaan infrastruktur pendukung diharapkan dapat mendatangkan investor sehingga potensi perikanan di Kabupaten Tambrauw nantinya dapat diekspor ke luar daerah bahkan mancanegara," kata Gabriel Asem. 

Adapun pembangunan infrastruktur pendukung sektor perikanan ini turut mendapatkan dukungan oleh masyarakat asli sekitar. Dukungan diwujudkan melalui pelepasan lahan untuk pembangunan infrastruktur, seluas 0,5 hektare. 

"Masyarakat berharap, keberadaan infrastruktur perikanan dapat berkontribusi positif sehingga memajukan daerah ini," jelas pemilik hak ulayat lahan, Yudas Yeblo.

Selain itu, jelang berakhir masa jabatannya sebagai Bupati, Gabriel Asem turut meluncurkan buku biografi tentang dirinya, yang berjudul "Pemimpin Konservasi dari Papua Barat: Karavan Satu Dekade  Membangun dan Merawat Bumi Tambrauw".

 Buku yang ditulis Ayu Arman ini, mengisahkan perjalanan hidup Gabriel Asem sejak kecil, hingga akhirnya menjadi Bupati Tambrauw. 

"Buku juga mengisahkan bagaimana Bupati (Gabriel) menjadikan Kabupaten Tambrauw sebagai kabupaten konservasi," jelas Ayu.

Peluncuran buku digelar di Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (18/5). Hadir sejumlah bupati, pejabat di Sorong Raya, serta Forkopimda Kabupaten Tambrauw. 

Menurut Ayu, sebelum menulis buku itu pihaknya cukup lama melakukan riset, yakni selama 7 bulan. Hal ini dilakukan agar hasil dari buku biografi tersebut benar-benar menjadi hasil karya terbaik dan utuh mengisahkan jalan hidup seorang Gabriel Asem. 

"Biasanya saya menulis buku biografi itu, 4 bulan udah jadi. Riset sekitar 3 minggu, ini tuh hampir 7 bulan. Saya melakukan wawancara itu tiga kali. Ada 40 narasumber yang saya wawancarai. Jadi saya tidak menjual kecap tapi tahu benar siapa sosok yang saya tulis itu," imbuh Ayu. 

Sementara menurut Gabriel Asem, buku biografi tersebut hadir dengan tujuan mulia. Yakni mengajak seluruh pihak untuk merawat kelestarian alam di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Tambrauw. Sehingga kelak bisa menjadi warisan yang berharga bagi anak-cucu. 

"Diterbitkanya buku ini sebenarnya untuk mengajak dan memberitahukan dan melahirkan kesadaran bagi seluruh masyarakat betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan kita karena hidup mati kita ada di situ," ujarnya. 

Gabriel Asem akan mengakhiri masa jabatannya sebagai kepala daerah pada 22 Mei. Jabatan yang kosong, selanjutnya akan diisi penjabat bupati. 

Selama 10 tahun kepemimpinannya di Kabupaten Tambrauw, banyak hal yang telah dikerjakan Gabriel Asem. Salah satu yang menonjol ialah penetapan Kabupaten Tambrauw sebagai kabupaten konservasi, sehingga dalam setiap pembangunannya, senantiasa mengedepankan kearifan lokal dan menjaga kelestarian alam. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik